"Paling terasa itu karena perceraian itu enggak dirasakan semua orang, anak jadi merasa berbeda dari yang lain. Sebagai kaum minoritas, anak bisa merasakan sedikit-sedikit insecure atau gak dimengerti orang lain," kata Denia Putri prameswari, praktisi pendidikan anak usia dini.
Hal tersebut tersebut menurut Denia yang bisa menyebabkan anak tidak percaya diri, atau merasa menjadi penyebab perceraian dari orang tua. Selain itu, penceraian juga bisa menggangu pendidikan dan kesehatan sang anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Orang Tua Bercerai, Perlukah Pembagian 'Jatah Tinggal' untuk Anak?
Denia menyarankan agar orang tua melakukan pendekatan khusus untuk menjelaskan mengenai perceraian pada anak. Hal pertama yang dilakukan yaitu dengan memberi arahan tetang apa itu perceraian pada anak.
Dengan cara ini, anak dapat mengerti bila mereka tidak berbeda dengan orang lain. Penting untuk ditekankan, perceraian adalah akhir hubungan suami istri tetapi bukan hubungan anak dengan orang tua.
"Jadi orang tua memberikan pemikiran jika perceraian bukan akhir dari keluarga, ini hanya papa mama enggak bisa bersama lagi. Namun, kamu tetap bagian dari keluarga ini," lanjut Denian yang baru saja meluncurkan buku 'Kami Tetap Menyayangimu Kelinci Kecil'.
Baca juga: Kadang, Menjelaskan Sebab Ortu Bercerai pada Anak Juga Perlu Dilakukan (up/up)











































