Prajurit yang ingin mendapatkan hadiah harus bisa berhenti merokok sebagai kesatuan unit dan nantinya akan dinilai.
Langkah tersebut dilakukan setelah survei menunjukkan bahwa prajurit adalah golongan yang terbanyak merokok dibandingkan dengan populasi umum Korea Selatan. Dilaporkan setidaknya 40 persen prajurit adalah perokok sementara pada populasi pria umumnya hanya 35 persen yang merokok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengumuman program dilakukan bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada tanggal 31 Mei 2016. Kementerian mengatakan akan memberikan dukungan ekstra dengan memperbanyak klinik antirokok.
Dikutip dari BBC pada Rabu (1/6/2016), Korsel berharap pada tahun 2020 tingkat merokok di kalangan prajuritnya dapat dipangkas menjadi 30 persen.
Secara umum Korsel memang tengah berusaha mengurangi tingkat konsumsi rokok. Beberapa langkah telah dilakukan termasuk di antaranya melarang keras menyalakan rokok di restoran, bar, dan kafe, serta menaikkan harganya hingga 80 persen.
Baca juga: 3 Penyebab Utama Makin Banyak Perokok di Indonesia: Iklan, Mudah dan Murah (fds/vit)











































