Saling Berbagi Juga Berdampak Positif bagi Psikis Anak Lho

Saling Berbagi Juga Berdampak Positif bagi Psikis Anak Lho

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Jumat, 03 Jun 2016 17:10 WIB
Saling Berbagi Juga Berdampak Positif bagi Psikis Anak Lho
Ilustrasi anak bermain (Foto: Ari Saputra)
Jakarta - Orang tua bisa mengajari buah hatinya berbagi. Baik dalam bentuk berbagi makanan ataupun barang seperti mainan. Apalagi, belajar berbagi memiliki dampak positif bagi psikis anak.

Diungkapkan psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Arianni, MPsi, umumnya seseorang berpikir bahwa berbagi maka yang untung hanya orang lain. Padahal, menurut wanita yang akrab disapa Nina ini, saat seseorang berbagi maka orang yang memberikan sesuatu juga diuntungkan.

"Secara emosional, kita juga ikut merasakan kebahagiaan saat berbagi. Mungkin kita merasa dengan berbagai ada sebagian rezeki kita yang berkurang tapi itu bikin orang lain bahagia dan kita pun bahagia," tutur Nina Media Gathering Mattel Senangnya Berbagi di Omah Sendok Resto, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/6/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Sambil Bermain, Ayah dan Bunda Bisa Melatih si Kecil Berkonsentrasi Lho

Bagi orang tua, mereka juga bisa mengajarkan pada anak bahwa ketika ia membagikan mainannya atau membeli sesuatu dan berbagi dengan anak lain, itu bisa membuat mereka bahagia. Sehingga, anak juga bisa diajarkan bahwa bahagia tidak sekadar hanya dengan memiliki semua mainan.

"Kita juga bisa latih anak berbagi dengan membeli mainan sambil berdonasi. Terus ada surat yang ditulis. Jadi, berbagi bukan dengan membagi mainan secara konkret misanya kalau boneka barbie dibagi kakinya gitu," tutur Nina.

Dalam kesempatan sama, Sivarueben Sivalingam, direktur PT Mattel Trading Indonesia mengatakan pada prinsipnya, melalui mainan, orang tua bisa mengajari anak berbagai nilai salah satunya berbagi yang juga penting untuk perkembangan anak. "Untuk itu, di momen Ramadan tahun ini kami mendonasikan Rp 3 miliar dalam bentuk mainan untuk anak-anak Indonesia yang kurang mampu," kata Rueben.

Baca juga: Ketika si Kecil Suka Memukul, Ini yang Perlu Ayah dan Ibu Pahami

(rdn/vit)

Berita Terkait