Hal-hal yang Bisa Dilakukan untuk Meminimalkan Risiko Bayi Lahir Prematur

Jakarta - Semua ibu hamil bisa saja memiliki risiko melahirkan prematur. Meski begitu, bukan berarti tak ada cara yang bisa dilakukan guna meminimalkan risiko bayi lahir prematur.

Diungkapkan dr Yusfa Rasyid SpOG dari RSIA YPK Mandiri, hal pertama yang bisa dilakukan ibu adalah menghindari segala sesuatu yang menyebabkan rahim kontraksi. Penyebab rahim kontraksi antara lain ada infeksi vagina, gigi, dan saluran kencing, kemudian mengalami keputihan, dan terlalu lelah secara fisik.

"Infeksi vagina paling sering disebabkan keputihan karena memang orang hamil vaginanya akan lebih lembap dan basah, itu normal. Namun, perlu diwaspadai kalau keputihannya disertai rasa gatal, cairan keputihannya berbau, dan ada sensasi panas saat buang air kecil," tutur dr Yusfa ketika berbincang dengan detikHealth.

Di samping itu, dr Yusfa mengingatkan agar ibu hamil memastikan pada pemeriksaan ke dokter kandungan tidak ada kelainan mulut rahim seperti inkompetensia serviks di mana mulut rahim pendek dan gampang membuka. Selain itu, dikatakan dr Yusfa kehamilan kembar juga lebih mudah menyebabkan rahim kontraksi.

Baca juga: Keputihan pada Ibu Hamil Bisa Bikin Bayi Lahir Prematur

"Tumor di rahim atau mioma yang membesar juga umumnya membuat ibu kesakitan dan terpaksa membuat janin harus dilahirkan prematur," ujarnya.

Dikutip dari US News, spesialis genetika reproduksi di Montefiore Medical Center, New York City, Siobhan Dolan menyebutkan beberapa langkah yang bisa dilakukan agar kelak bayi yang dilahirkan cukup bulan. Kunjungi perawatan prenatal supaya ibu bisa mendapat edukasi dan suplemen untuk mendukung proses kehamilannya.

Karena flu rentan menyerang ibu hamil dan bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur, Dolan menyarankan agar ibu hamil mendapat vaksin flu. Jika merokok, maka segera hentikan kebiasaan itu. Pada wanita yang menjalani terapi kesuburan, amat disarankan jika mereka mengandung satu bayi karena seperti diketahui, bayi kembar lebih berisiko mengalami lahir prematur.

"Atur berat badan sebelum hamil karena ibu yang obesitas saat hamil lebih berisiko melahirkan prematur. Selain itu, penting juga menjaga pertambahan bobot ibu saat hamil. Jika Anda berisiko tinggi melahirkan prematur, cek kehamilan rutin dan konsultasi ke dokter Anda untuk mendapatkan perawatan guna mencegah hal itu. Kemudian, usahakan Anda selalu mendapat istirahat yang cukup," papar Dolan.

Baca juga: Sering Dengar Janin Muda Lagi di Usia Kehamilan 8 Bulan? Itu Mitos!

(rdn/vit)