Nah, berikut ini penjelasan medis penting yang perlu diketahui terkait puasa saat hamil, dirangkum detikHealth dari berbagai sumber:
1. Perhatikan Lingkar Lengan
|
Foto: thinkstock
|
Pengukuran lingkar lengan dibutuhkan untuk mengetahui cadangan energi dalam bentuk lemak yang ada di tubuh. Dijelaskan dr Saptawati, jika ukuran lingkar lengan di atas 23 - 23,5 cm tandanya ibu hamil punya cadangan energi, sehingga ada indikasi aman berpuasa. Meski demikian, perlu konsultasi pada dokter kandungan untuk lebih memastikan.
2. Disarankan di Trimester Kedua
|
Foto: Thinkstock
|
Menurutnya, trimester II adalah trimester termudah untuk melakukan puasa. Mual muntah sudah mulai mereda dan kondisi fisik Ibu seringkali sudah beradaptasi terhadap kehamilan dengan baik.
Pada trimester I, mual dan muntah masih sering terjadi. Hampir 50 hingga 90 persen kehamilan di trimester I mengalami mual dan muntah yang hebat. Jika memaksakan puasa, kondisi fisik ibu hamil akan menurun bahkan berat badan dapat berukurang drastis.
Sementara trimester III merupakan fase pertumbuhan janin paling cepat. Ibu hamil juga sudah memasuki fase persiapan persalinan yang mana membutuhkan kadar gizi dan nutrisi dari makanan yang besar. Namun sekali lagi, konsultasikan langsung pada dokter kandungan untuk memastikan keamanan ibu hamil berpuasa.
3. Kondisi Seperti Ini Tidak Disarankan Puasa
|
Foto: thinkstock
|
- hiperemesis gravidarum
- perdarahan
- kontraksi atau ancaman persalinan prematur
- hamil kembar (risiko kehamilan meningkat)
- Berbagai penyakit penyerta: hipertensi, preeeklampsia, diabetes, asma, dan lain-lain
- kondisi lain, atas penilaian dokter.
4. Kebutuhan Ibu Hamil
|
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
|
"Perlu diingat, berat badan ibu hamil perlu bertambah sekitar 0,3-0.5 kg per minggu. Apabila berat badan tetap atau bahkan berkurang, sebaiknya puasa dihentikan," ucap dr Yassin mewanti-wanti.
Ibu hamil sangat dianjurkan melakukan pola makan seimbang dengan sedikit lebih banyak protein untuk cadangan energi. Selain mengonsumsi lebih banyak protein, kebutuhan serat juga harus terpenuhi dengan mengonsumsi sayur dan buah.
Kebutuhan cairan juga jangan diremehkan. dr Yassin menyarankan asupan cairan sebanyak 2-2,5 liter per hari. Trik memenuhi kebutuhan cairan ini adalah dengan minum 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, 2 gelas setelah salat tarawih dan 2 gelas menjelang tidur.
5. Waspadai Tanda Bahaya
|
Foto: thinkstock
|
Jika berat badan ibu hamil turun atau tidak naik sesuai dengan yang seharusnya, merasa sangat haus namun jarang berkemih atau berkemih dengan warna urine yang gelap dan berbau, serta mual dan muntah berlebihan maka sebaiknya menghubungi dokter.
"Pusing disertai keringat dingin, seperti mau pingsan, merasa sangat lemah walaupun sudah cukup istirahat, sebaiknya membatalkan puasa dan segera minum air yang mengandung gula dan garam atau cairan atau cairan rehidrasi oral lainnya," pesan dr Ridwan.
Hati-hati pula jika terjadi perubahan yang drastis pada gerakan bayi atau gerakan bayi sangat sedikit. Jangan tunda pula menghubungi dokter jika ibu hamil merasa seluruh perut mengeras disertai kram seperti haid berulang-ulang. "Dikhawatirkan tanda dari persalinan prematur," ucap dr Ridwan.
Halaman 2 dari 6











































