Saran Dokter Agar Pasien Penyakit Kronis Tetap Fit Saat Mudik Naik Pesawat

Saran Dokter Agar Pasien Penyakit Kronis Tetap Fit Saat Mudik Naik Pesawat

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Rabu, 29 Jun 2016 09:00 WIB
Saran Dokter Agar Pasien Penyakit Kronis Tetap Fit Saat Mudik Naik Pesawat
Foto: Thinkstock
Nusa Dua, Bali - Pesawat terbang menjadi salah satu moda transportasi pilihan saat mudik. Nah, agar tubuh tetap fit setelah tiba di kampung halaman ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.

"Perhatikan risiko kecapekan, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi yaitu anak, lansia, dan ibu hamil. Kalau naik pesawat satu dua jam nggak apa-apa. Kalau lebih lama harus diperhatikan lagi," tutur kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bali, dr Lucky Tjahjomo, MKes saat berbincang dengan wartawan di Nusa Dua, Bali, baru-baru ini.

Ia menekankan, penting bagi ibu hamil, anak-anak, dan lansia untuk memeriksakan kesehatannya bai, secara personal ataupun di KKP yang terdapat di bandara. Apalagi, bisa dipastikan tiap maskapai penerbangan sebelumnya akan mengecek kondisi si penumpang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, dalam memberi info soal kesehatannya, jangan sampai memberi data yang tidak tepat. Begitu pula bagi mereka yang memiliki penyakit kronis seperti hipertensi, jangan lupa siapkan obat-obatan yang dibutuhkan.

Pada pasien hipertensi, ketinggian jelajah di pesawat yang membuat tekanan udara meningkat dan kadar oksigen O2 berkurang bisa memengaruhi tekanan darah.

Baca juga: Makan Buru-buru dan Naik Pesawat Bikin Kentut Lebih Bau, Benarkah?

"Pokoknya yang punya penyakit kronis sebelum mudik stabilkan dulu kondisinya. Kalau ada keluhan sebelum terbang, cek kesehatannya, kan gratis. Kalau lama duduk di pesawat, penting melakukan peregangan. Memang terlalu lama duduk bisa bikin kaki bengkak, tapi itu juga ditentukan kondisi sebelumnya," tambah dr Lucky.

Saat ini pun, posko lebaran pastinya sudah tersedia. Di bandara Ngurah Rai, Bali sendiri menurut dr Lucky posko lebaran sudah tersedia. Apalagi, saat lebaran, biasanya jumlah orang yang datang ke Bali meningkat sampai 30 sampai 40 persen, dengan sebagian besar tujuan yakni berlibur.

Baca juga: Agar Sehat, Tetaplah Bangun Pagi Meski Hari Libur

(rdn/vit)

Berita Terkait