Mengintip Cara Kerja Cryosurgery untuk Membunuh Kanker

Laporan dari Guangzhou

Mengintip Cara Kerja Cryosurgery untuk Membunuh Kanker

Melisa Mailoa - detikHealth
Minggu, 10 Jul 2016 09:01 WIB
Mengintip Cara Kerja Cryosurgery untuk Membunuh Kanker
Foto: Melisa/detikHealth
Guangzhou - Seorang pasien asal Thailand terbaring di meja operasi. Para dokter bersiap melakukan cryosurgery, yakni salah satu teknik operasi minim sayatan untuk membunuh sel kanker yang menggerogoti pasien tersebut.

Cryosurgery merupakan terobosan terbaru dalam ilmu kedokteran, yang menggunakan gas argon dan gas helium. Argon menciptakan suhu dingin hingga -160 derajat celcius untuk membunuh sel kanker, lalu helium menghangatkannya kembali.

Dengan perubahan suhu seperti itu, sel kanker dapat hancur secara tuntas. Sel kanker langsung kering dan rusak, atau pembuluh darahnya rusak mengakibatkan sel-sel kanker kekurangan oksigen dan akhirnya mati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknik ini didemonstrasikan secara live di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou, China, di sela kunjungan para wartawan. Prof dr Peng Xiao Chi yang memimpin operasi memasang jarum elektroda langsung ke dalam kanker, dengan cara menusukkannya ke kulit.

"Jarum ada tiga jenis besarnya yaitu 3,17 mm, 2,4 mm dan 3,8 mm. Penggunaannya disesuaikan dengan besar kecil tumor," kata Prof dr Peng kepada wartawan.



Baca juga: Kenali Protein p62, Protein yang Diyakini Jadi Tanda Munculnya Kanker Hati

Jarum elektroda tersebut berfungsi juga untuk menyalurkan gas argon yang akan membekukan sel kanker. Pembekuan terus dilakukan sampai terbentuk bola es yang menutupi seluruh tumor dan 5-10mm dari jaringan normal sekitarnya.



Untuk melakukan cryosurgery, dokter cukup memberikan anestesi lokal kepada pasien. Kadang, dokter melakukan operasi sembari mengajak pasien ngobrol untuk mengurangi ketegangan karena suasananya jadi lebih santai.



Hasil terapi ini hanya meninggalkan luka yang sangat kecil. Setelah bekas luka diperban, pasien sudah dapat berjalan sendiri kembali ke kamar.

"Yang mati hanya sel kanker. Berbeda sekali dengan radioterapi. Ini minimal invasi karena tidak perlu operasi melainkan hanya tusukan jarum kecil sekali," ungkap Prof Peng.



Baca juga: Puting Payudara Mengerut dan Melesak, Rupanya Ruth Kena Kanker Ganas (up/up)

Berita Terkait