Seperti dikatakan oleh dr Asti Praborini, SPA, IBCLC dari RS Permata Depok, prinsip terpenting dalam menyimpan ASI adalah pemilihan wadah dan lama penyimpanan.
Untuk penyimpanan ASI, diperlukan wadah bersih yang dapat ditutup rapat. Wadah yang dimaksud bisa berupa botol plastik, botol kaca, atau plastik khusus ASI perah (ASIP). Sementara lama penyimpanan bisa disesuaikan dengan di mana ASIP tersebut disimpan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lama penyimpanannya beragam, jika disimpan di suhu ruangan (6-8 jam), cooler bag/box (24 jam), kulkas (1-2 hari), freezer 1 pintu (2 pekan), freezer 2 pintu (3-6 bulan), atau deep freezer (6-12 bulan).
"Namun yang paling baik diberikan kepada bayi adalah ASIP yang paling segar atau fresh. Ini adalah ASIP yang sesuai atau paling mendekati usia bayi," tutur dr Asti kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
Menurutnya, komposisi ASI selalu berubah seiring waktu sesuai dengan kebutuhan bayi saat itu.
Untuk penyajian, ASIP tidak boleh dipanaskan di atas api. Bila ASIP beku, maka diturunkan dulu ke kulkas bawah hingga mencair, lalu dikeluarkan ke suhu ruangan.
"Bila ingin segera digunakan, bisa dihangatkan. Namun caranya cukup dengan merendam sebentar dalam air hangat hingga mencapai suhu yang diinginkan," imbuhnya.
Baca juga: Dapat ASI di 6 Bulan Pertama Turunkan Risiko Anak Kena Gangguan Perilaku (ajg/vit)











































