Mengapa Saat Panik Disarankan Tarik Napas Panjang? Ini Alasannya

Mengapa Saat Panik Disarankan Tarik Napas Panjang? Ini Alasannya

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 21 Jul 2016 20:17 WIB
Mengapa Saat Panik Disarankan Tarik Napas Panjang? Ini Alasannya
Foto: Thinkstock
Jakarta - Ketika tiba-tiba jantung berdebar, napas sesak, dan badan gemetar tanpa sebab yang jelas lalu hilang untuk kembali lagi beberapa waktu kemudian, hal tersebut bisa didefinisikan sebagai serangan panik.

Menurut dr Andri, SpKJ, dari Omni Hospital Alam Sutera apabila seseorang mengalaminya maka langkah sederhana pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menarik napas panjang. Harapannya dengan demikian maka kondisi bisa lebih tenang.

"Latihan relaksasi, pernapasan termasuk meditasi juga mempunyai peran yang sangat baik pada pasien gangguan panik. Hal ini membantu pasien untuk dapat mengontrol pernapasannya dan sedapat mungkin relaks sehingga gejala yang timbul dapat ditangani dengan baik secara mandiri oleh pasien pada saat serangan panik datang," kata dr Andri kepada detikHealth beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Ketika Serangan Panik Datang

Apa yang membuat menarik napas panjang ini ampuh untuk serangan panik dijelaskan dalam video oleh Anxiety in Order karena berefek pada sistem saraf.

Ketika panik datang saraf simpatik akan terstimulasi mendorong produksi hormon stres kortisol dalam respon tubuh kita yang disebut 'fight or flight' membuat napas sesak. Untuk melawannya ada sistem saraf bernama parasimpatik dan bisa terpicu ketika seseorang menarik napas panjang.

Dengan mengatur napas seseorang juga bisa mengendalikan secara tak langsung fungsi tubuh yang lain seperti di area kardiovaskular, pencernaan, hormon, dan bahkan sistem imun.

Untuk mendapat efek yang maksimal, dianjurkan menarik napas panjang selama 4-5 detik lalu hembuskan perlahan sepanjang 4-5 detik juga.

Baca juga: Panik Normal atau Akibat Gangguan Kecemasan, Apa Bedanya? (fds/vit)

Berita Terkait