Awalnya virus Zika menjadi perhatian dan berita utama saat terjadi beberapa kasus zika di Brazil dan terjadi peningkatan kelahiran bayi dengan mikrosefali. Namun, pencarian online mengenai virus ini kembali meningkat ketika Miami-Dade Health Department di Florida mengumumkan penyelidikan kemungkinan salah satu warganya yang terinfeksi virus Zika.
Padahal, warga tersebut diketahui tidak melakukan perjalanan ke negara endemis virus Zika dan tidak melakukan kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi nyamuk di benua Amerika, demikian dikutip dari ABC News.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menkes Tegaskan Indonesia Bukan Tempat Endemis Virus Zika
Di Amerika, tercatat bahwa reaksi online mengenai virus ini bermacam-macam, tergantung pada wilayahnya. Meski jumlah kasus Zika terbanyak ditemukan di Florida dan Texas, namun warga yang melakukan pencarian online tentang Zika mayoritas mereka yang tinggal di Washington, DC, Maryland, dan Vermont.
Menurut laporan CDC, lebih dari 1.300 orang di Amerika Serikat didiagnosis Zika dan sebagian dari mereka terkinfeksi saat berada di negara endemis Zika. Pada kasus yang jarang terjadi, virus Zika dapat menular melalui kontak seksual.
Umumnya, negara dengan jumlah pencarian online tentang Zika adalah negara di mana virus Zika dapat berkembang dengan cepat. Misalnya saja Karibian dan Amerika Tengah. Sedangkan, Jamaika dan Honduras juga memiliki jumlah pencarian yang tinggi mengenai Zika.
Disebutkan oleh Google bahwa alasan orang mencari tahu Zika secara online adalah karena ingin memahami dan mengerti virus Zika. Sedangkan tiga pertanyaan teratas di Google adalah apa saja gejala zika, apa itu virus zika, dan apa itu mikrosefali.
Baca juga: Begini Rasanya Terkena Virus Zika (rdn/vit)











































