Diungkapkan psikolog anak dari TigaGenerasi, Fathya Artha Utami, MPsi, Psikolog, hal yang bisa dilakukan orang tua adalah menerima lebih dulu aduan si anak. Memang, marah bisa dirasakan orang tua ketika mendengar hal itu, Tapi, kemudian coba diskusikan peristiwa tersebut dengan anak guna menggali informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi.
"Misalnya anak ngadu dia ditonjok sama temannya di sekolah, tanyakan ke anak apa yang dia lakukan, terus kenapa kok temannya sampai menonjok dia. Dengan menanyakan hal itu ke anak, orang tua juga bisa mengetahui kira-kira anak ini bohong atau tidak," kata Fathya saat berbincang dengan detikHealth, Jumat (12/8/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mengkroscek pada anak, orang tua bisa mendiskusikan hal itu pada guru. Namun sebelumnya, katakan pada anak bahwa Anda memang akan membicarakan hal ini dengan pihak sekolah. Setelah mengetahui duduk permasalahannya, maka orang tua bisa memanggil si anak untuk dimintai keterangannya.
Jika memang si anak bersalah, maka sudah sepatutnya orang tua memberi pengertian pada si anak bahwa apa yang ia lakukan memang tidak tepat. Namun, ketika si guru atau teman anak juga melakukan kesalahan, maka masing-masing pihak juga perlu mengakui kesalahannya. Sehingga, masalah bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Dengan begini, orang tua bisa mengajarkan pada anak bagaimana cara menyelesaikan masalh, yaitu dengan berdiskusi, bukan langsung secara agresif menggunakan kekerasan. Mengajarkan cara menyelesaikan masalah seperti ini umumnya juga lebih gampang pada anak-anak yang masih SD ya. Karena di masa itu masih terjadi pembentukan kepribadian sehingga anak tahu pola sebab akibat kenapa kok dia sampai dipukul, oh ternyata memang dia yang salah. Atau justru memang pihak lain yang salah," kata Fathya.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Idap Cemas Berlebihan Juga Pengaruhi Psikis Anak
(rdn/vit)











































