Profesor Arch Mainous, pakar kesehatan masyarakat dari University of Florida, menulis di laman Medical Daily bahwa diabetes tipe 2 adalah penyakit mematikan yang bisa dicegah namun belum bisa diobati secara permanen. Ia mengatakan langkah pencegahan dengan menjaga berat badan memang bisa mengurangi risiko terserang diabetes tipe 2.
Meski begitu, di usia 45 tahun ke atas, menjaga berat badan tetap normal tidak cukup untuk menangkal serangan diabetes. Hal ini dibuktkan oleh data yang dimiliki United States Preventive Services Task Force, di mana 33 persen orang dewasa yang memiliki berat badan normal didiagnosis mengidap prediabetes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Duh, Anak-anak dengan Lemak di Hati Berlebih Rentan Sakit Gula
Prof Arch menyoroti fenomena yang disebut sebagai 'skinny fat'. Orang-orang ini memiliki berat badan normal, namun massa ototnya kalah jauh daripada jumlah lemak, yang membuat komposisi tubuh mereka buruk. Merekalah orang-orang yang juga berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2.
Menurutnya, pemahaman masyarakat tentang komposisi dan proporsi tubuh masih sangat rendah. Seseorang yang memiliki berat badan 60 kg di usia 55 tahun masih dianggap normal. Padahal bisa jadi, berat badannya berasal dari lemak, bukan massa otot.
"Seseorang bisa saja tetap memiliki berat yang sama dari usia 25 tahun hingga 50 tahun. Namun proporsi tubuhnya pasti berubah, massa otot berkurang dan lemak semakin banyak," tandasnya lagi.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk tidak lengah dan mengubah sudut pandang soal risiko diabetes. Kelebihan berat badan dan obesitas jelas tidak sehat. Namun bukan berarti mereka yang memiliki berat badan normal bisa bebas dari ancaman penyakit.
"Maka dari itu, jangan hanya menjaga berat badan tetap normal. Olahraga teratur tetap dilakukan untuk menjaga massa otot dan mencegah lemak mengambil alih," tutupnya.
Baca juga: Wanita yang Menopausenya Terlambat Lebih Berisiko Terkena Diabetes (mrs/vit)











































