Setelah 6 Bulan, Kebutuhan Gizi Bayi Harus Dibantu dengan MPASI yang Tepat

Jakarta - Di enam bulan pertama kehidupannya, kebutuhan gizi bayi bisa dipenuhi hanya dari konsumsi ASI. Namun seiring dengan pertambahan usia, bayi memerlukan tambahan nutrisi dari makanan pendamping guna mencukupi kebutuhannya.

Demikian disampaikan dokter spesialis anak RSIA Brawijaya Kebayoran Baru, dr Yoga Devaera, SpA(K), dalam seminar media yang diadakan Satgas ASI IDAI di Kantor IDAI, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2016).

"Tujuan pemberian makan pada bayi itu kan selain untuk pertumbuhan dan perkembangan, adalah juga untuk melengkapi nutrisi yang tak cukup dari ASI saja. Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) juga melatih keterampilan anak. Makan kan juga hal yang harus dipelajari anak secara bertahap, sama seperti berjalan," tutur dr Yoga.

Baca juga: Hai Ayah Ibu, Begini Cara Benar Melatih Anak Berjalan di Usia 1 Tahun

Dokter yang juga praktik di RS Cipto Mangunkusumo ini menjelaskan, pada 6 bulan pertama kehidupan bayi kebutuhan kalorinya bisa dipenuhi hanya dari ASI. Namun setelah itu, kesenjangan yang ada harus ditutup dengan pemberian MPASI yang tepat.

"Begitu juga dengan kebutuhan protein, vitamin A dan zat besi, sudah tidak lagi bisa hanya dari ASI. Anak harus diberikan makanan tambahan," pesan dr Yoga.

Syarat MPASI yang tepat untuk diberikan pada bayi dikatakan oleh dr Yoga di antaranya adalah mengandung karbohidrat, lemak, protein hewani, zat besi, seng dan vitamin. Karbohidrat berperan sebagai sumber energi, yang biasanya bisa didapat dari nasi atau kentang.

Sementara itu, khusus untuk protein hewani dr Yoga menegaskan tidak berlaku penundaan untuk bayi. Pemberian sumber protein hewani seperti daging, ikan dan telur bisa diberikan pada bayi yang berusia di bawah 1 tahun. "Penundaan makan tidak berhubungan dengan alergi. WHO merekomendasikan bayi diberikan semua jenis protein," imbuh dr Yoga.

Baca juga: MPASI Berkualitas Salah Satu Kunci Agar Anak Terhindar dari Malnutrisi (ajg/vit)