Menanggapi hal ini, psikolog anak dari TigaGenerasi Saskhya Aulia Prima MPsi, Psikolog, mengatakan kondisi itu bisa terjadi karena sebenarnya si orang tua yang tertarik dengan bidang itu. Kebetulan, di masa kecilnya orang tua tidak memiliki kesempatan untuk mengasah minatnya tersebut.
"Jadi orang tua pengen itu dilakukan anaknya. Padahal, efeknya ke anak, kemandirian dan inisiatifnya kurang karena yang biasa memperlakukan anak seperti itu orang tua yang dominan. Anaknya mau ngapain diatur, jadinya anak dependent (ketergantungan) karena mau ngapa-ngapain salah terus," kata Saskhya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Begini Dampaknya Jika Anak Belum Siap Tapi Dipaksa Sekolah
Selain selalu ketergantungan pada orang tua, anak yang dipaksa meminati suatu bidang juga bisa tidak terbuka dengan orang tuanya. Sebab, ketika ia ingin mengutarakan sesuatu, anak sudah takut salah. Tak hanya itu, karena cenderung 'disetir' oleh orang tuanya, kreativitas anak juga bisa terganggu. Sebab, ketika anak hendak mencoba sesuatu yang baru hal itu urung ia lakukan.
Lebih jauh lagi, rasa keberhargaan diri anak juga terpengaruh. Ketika anak tidak melakukan sesuatu yang dimaui orang tuanya, anak bisa merasa bersalah. Lalu, bagaimana baiknya orang tua menyikapi minat anak?
"Support dulu aja, fasilitasi. Sama aja kayak orang dewasa suka sama satu hal tertentu tapi dipaksa melakukan yang lain, kan nggak mau. Begitu juga anak-anak. Cuma memang pada anak-anak proses argumentasinya nggak sebanyak orang dewasa," kata Saskhya.
Ia menambahkan, perpindahan aktivitas anak dari satu bidang ke bidang lain melambangkan kesiapan belajar mereka. Ketika anak sudah puas melakukan aktivitas tertentu kemudian dia mulai melakukan aktivitas baru, berarti anak memiliki inisiatif untuk mulai mempelajari hal lain.
Baca juga: Jangan Sampai Kebanyakan Les Bikin Anak Sesibuk Pegawai Kantoran (rdn/vit)











































