"Pertama cari tempat yang cukup bagus karena dia (pasiena asma) butuh oksigen. Jadi jangan banyak orang (ramai) atau tempat yang penuh, jangan lupa dilonggarkan bajunya biar lega," tutur Prof dr Faisal Yunus, SpP(K), MD, PhD, spesialis paru dari RS MH Thamrin, Jakarta ketika dihubungi detikHealth baru-baru ini.
Selanjutnya, Prof Faisal mengatakan untuk menggunakan obat pelega (inhaler). Untuk pasien asma yang sering mengalami kekambuhan, Prof Faisal menyarankan agar selalu membawa inhaler setiap bepergian. Ketika serangan asma terjadi, jangan lupa pula untuk tetap mencari pertolongan medis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cara-cara Efektif untuk Cegah Serangan Asma
"Kalau asmanya terkontrol, paling 1-2 hari nggak kenapa-kenapa kalau tidak menggunakan inhaler, tapi kalau asma nggak terkontrol sama sekali bisa-bisa timbul serangan (asma)," sambung Prof Faisal.
Sedangkan, berdasarkan isinya inhaler dibagi menjadi dua yaitu inhaler pengontrol dan inhaler pelega. Penggunaannya pun sesuai dengan kondisi. Inhaler pengontrol digunakan setiap hari sedangkan inhaler pelega digunakan saat serangan asma terjadi.
Baca juga: Pertolongan Pertama pada Penderita Asma
(rdn/up)











































