Virus Zika penyebab kondisi mikrosefali memang sudah diidentifikasi di Singapura pada Mei 2016 lalu. Hanya saja saat itu penyakit ada pada satu pasien yang baru kembali dari Brazil dan petugas kesehatan sudah menanganinya dengan baik.
Namun kali ini kasus yang baru terjadi karena infeksi lokal. Dimulai dari ditemukannya seorang perempuan Malaysia positif Zika pada Sabtu (27/8) pihak berwenang lalu memeriksa 124 orang lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya 41 kasus baru ditemukan dengan kebanyakan pasien adalah para pekerja konstruksi asing. Tempat konstruksi dimana para pasien tersebut bekerja diperintahkan untuk berhenti melakukan kegiatan dan seluruh area termasuk asrama pekerja kini dalam investigasi.
Dikutip dari Reuters pada Senin (29/8/2016), Pemerintah Singapura sudah bergerak menerjunkan 200 petugas lingkungan untuk memimpin operasi menguras air dan menyemprotkan pestisida di daerah perumahan. Selain itu fasilitas kesehatan juga diperingatkan agar ekstra waspada dan melaporkan bila ada kasus baru.
"Penting bagi negara-negara untuk tetap waspada terhadap kasus baru lewat sistem pengawasan, terus mengkontrol vektor, dan mengedukasi orang-orang tentang Zika. Bagaimana mereka bisa melindungi diri sendiri, bagaimana memiliki sistem kesehatan yang siap memberikan layanan, serta konsekuensinya," ujar World Health Organization (WHO) menanggapi kasus Singapura.
Baca juga: Cek di Sini, Gejala-gejala Infeksi Virus Zika (fds/vit)











































