Kemenkes Pastikan Belum Ada WNI Terinfeksi Zika di Singapura

Kemenkes Pastikan Belum Ada WNI Terinfeksi Zika di Singapura

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Selasa, 30 Agu 2016 16:38 WIB
Kemenkes Pastikan Belum Ada WNI Terinfeksi Zika di Singapura
Foto: Thinkstock
Jakarta - Penyebaran virus Zika di Singapura membuat Kementerian Kesehatan Indonesia waspada. Dekatnya jarak dan tingginya perpindahan penduduk Singapura dengan Indonesia membuat risiko penularan meningkat.

dr Untung Suseno Sutarjo, M.Kes, Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, mengatakan sudah mendapat laporan soal penyebaran virus Zika di Singapura. Ia memastikan bahwa hingga saat ini, belum ada laporan yang mengatakan ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban infeksi Zika di Negara Singa tersebut

"Belum. Hingga saat ini belum ada laporan adanya WNI yang terserang Zika. Terakhir itu kan yang dilaporkan Lembaga Eijkman dan sampai saat ini belum ada lagi," tutur dr Untung, ditemui di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Waspadai Zika dengan Tes Darah Jika Demam Setelah Bepergian dari Singapura

Meski begitu, upaya pencegahan tetap dilakukan. Salah satunya adalah dengan memperketat keamanan di bandara dan pelabuhan dengan menggunakan thermal scanner. Thermal scanner dapat mendeteksi adanya panas berlebih dari tubuh seseorang yang mengindikasikan orang tersebut mengalami demam tinggi, salah satu gejala umum infeksi Zika.

"Kita minta juga masyarakat yang baru pulang dari Singapura, untuk melapor ke KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) jika mengalami sakit setibanya di Indonesia," tandasnya lagi.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 41 kasus penularan Zika secara lokal ditemukan di Singapura. Angka ini bertambah menjadi 56 siang hari tadi, demikian dilansir CNN.

Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan, dr H Mohamad Subuh, MPM menyebut Kementerian Kesehatan RI mengantisipasinya dengan mengintensifkan pengawasan di seluruh pintu masuk. Ia sudah mengeluarkan instruksi untuk meningkatkan surveilance sejak pagi tadi.

"Saya telah keluarkan surat perintah kepada seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan yang ada di seluruh pintu masuk, untuk melakukan surveilans dan pemantauan lebih teliti lagi," kata Subuh dalam rilisnya kepada wartawan.

Surveilance dilakukan dengan memberikan health alert card, yakni secarik kartu yang berisi sejumlah informasi. Kartu ini diberikan kepada siapapun yang masuk ke Indonesia melalui Singapura.

"Apabila dalam waktu 10 hari anda di rumah, anda mengalami demam dengan ciri-ciri demam tinggi, ada ruam atau bercak pada kulit, maka segera melapor ke fasilitas kesehatan yang ada seperti Puskesmas atau rumah sakit dengan harus membawa kartu tersebut," lanjut Subuh.

Baca juga: Zika Terdeteksi di Singapura, Kemenkes RI Pantau Bandara dan Pelabuhan


(mrs/vit)

Berita Terkait