Presiden American Optometric Association (AOS), Steven A Loomis, OD mengatakan diagnosis dini masalah mata bisa membantu seseorang terhindar dari kehilangan penglihatannya. Tapi ingat, pemeriksaan mata yang dilakukan pun mesti komprehensif sehingga gambaran lengkap soal kesehatan mata pasien bisa didapat tenaga medis.
"Saat ke dokter mata, kerap kali dilakukan tes refraksi. Tapi ingat, tes refraksi hanya 1 dari 12 bagian pemeriksaan mata yang komprehensif. Selain itu, pengukuran pada tes refraksi juga tidak akurat jika dilakukan secara online atau berbasis aplikasi," kata Loomis, dikutip dari aoa.org.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada sebagian besar kasus, diagnosisnya memang relatif ringan sepeerti butuh memakai kacamata atau lensa kontak serta mendapat resep guna menjaga kesehatan mata. Dari data 2.656 pasien, 41 persen mengalami perubahan ukuran lensa kacamata, 31 persen memiliki perubahan dalam menjaga kondisi matanya saat ini dan 16 persen pasien memiliki satu diagnosis kritis baru.
Baca juga: Mata Malas, Gangguan Mata yang Banyak Dialami Anak
"Banyak orang percaya mereka tahu jika ada masalah pada penglihatannya. Tapi ini tidak benar. Sehingga, rutin memeriksakan mata secara komprehensif bisa mengungkap kelainan atau gangguan pada mata Anda," kata Irving, dikutip dari Men's Health.
Lantas, setiap kapan rutin cek mata bisa dilakukan? Menurut Irving, jika memiliki penyakit penyerta, coba bicarakan dengan dokter mata Anda untuk menentukan berapa frekuensi cek mata bisa dilakukan. Sebab, kondisi tertentu seperti diabetes dan hipertensi meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah kesehatan.
Namun, jika Anda termasuk orang yang tak memiliki gangguan kesehatan, cek mata tiap 2 sampai 3 tahun sekali menurut Irving tak masalah. Tapi, jika ada masalah dengan penglihatan seperti sakit mata, iritasi, penglihatan dobel atau kabur, terdapat bintik hitam di mata, sulit membaca dan mata lelah, segeralah cek ke dokter.
Sementara, Loomis menambahkan ketika pasien datang memeriksakan matanya, sebaiknya dokter tak hanya sekadar memperbarui resep ukuran kacamata pasien saja. Dengan pemeriksaan mata secara komprehensif, sejatinya bisa diketahui kondisi mata pasien secara keseluruhan.
"Misalnya dengan menganalisis gambar dari belakang mata, kami bisa melihat bagaimana pembuluh darah pasien berfungsi. Itu bisa menandakan adanya kondisi serius seperti hipertensi yang sering tidak terdeteksi. Ingat, mata adalah jendela untuk kesejahteraan Anda," kata Loomis.
Baca juga: Gangguan Mata Bisa Berbahaya Jika Tak Cepat Ditangani (rdn/vit)











































