Ini Akibatnya Jika Berat Badan Ibu Kurang atau Berlebihan Saat Hamil

Ini Akibatnya Jika Berat Badan Ibu Kurang atau Berlebihan Saat Hamil

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Senin, 26 Sep 2016 14:03 WIB
Ini Akibatnya Jika Berat Badan Ibu Kurang atau Berlebihan Saat Hamil
Foto: iStock
Jakarta - Saat hamil, ibu dianjurkan untuk menjaga kestabilan berat badan agar tetap dalam batas normal. Kekurangan atau justru kelebihan berat badan, keduanya sama-sama memberikan efek negatif bagi kesehatan ibu dan janin.

Demikian disampaikan oleh dr Verawati S., SpGK atau dr Vera dari RS Kemang Medical Care (KMC), dalam workshop 'Healthy, Safety & Happy Mommy' yang diadakan di Nifarro Park, Jl Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2016).

Menurut dr Vera, saat hamil pertambahan berat badan sewajarnya memang akan terjadi. Ini karena ada beberapa penambahan di dalam tubuh wanita. Namun bukan berarti berat badan ibu boleh naik sebanyak-banyaknya. Jika naiknya berlebihan, tetap ada konsekuensinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Ini yang Perlu Anda Tahu Soal Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil

"Ibu yang memulai kehamilan dengan berat badan obesitas, atau yang naiknya berlebihan, efeknya ibu jadi lebih gampang depresi, cemas, gula darahnya tinggi. Berisiko besar mengalami diabetes gestasional dan hipertensi preeklampsia," tutur dr Vera.

Sementara bagi janin, berat badan ibu yang berlebihan selama kehamilan mengakibatkan anak berisiko mengalami kongenital anomalis dan bayi lahir besar. Efeknya, anak kelak berisiko tinggi mengalami diabetes, obesitas dan penyakit jantung saat dewasa.

"Janin juga lebih berisiko lahir prematur jika selama kehamilan berat badan ibu naik terlalu banyak," imbuhnya.

Sebaliknya, jika selama kehamilan ibu justru terlalu sedikit mengalami kenaikan berat badan, ibu bisa mengalami malnutrisi. Dampaknya, plasenta bisa menjadi kurang baik kondisinya. Kondisi plasenta yang demikian bisa berdampak pada kesehatan janin.

"Kan berarti aliran makanan ke janin jadi terganggu, pertumbuhan janin juga jadi tidak optimal. Janin juga berisiko lahir prematur dan mengalami berat badan lahir rendah (BBLR). Jadi keduanya (naik berat badan sedikit atau berlebihan -red) sama-sama ada efek sampingnya," terang dr Vera.

Total pertambahan berat badan selama hamil yang dianjurkan adalah dalam batas 10-12 kg. Namun untuk ibu yang berat badannya kurang sebelum hamil harus kejar kekurangannya, jadi dianjurkan naik 12,5-18 kg. Sementara ibu yang bobotnya agak berlebih, dianjurkan naik 7-11,5 kg saja selama kehamilan.

Baca juga: Ibu Harus Banyak Makan dan Tidur Agar ASI Banyak? Dokter: Itu Keliru


(ajg/vit)

Berita Terkait