Seperti penuturan psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, menonton sesuatu bagi anak pasti menyenangkan. Tetapi, Ratih menekankan orang dewasa memang perlu memilah konten yang ditonton.
"Orang dewasa perlu memilah mana yang boleh dan tidak boleh ditonton sehingga bisa memberikan efek yang baik bagi anak. Tayangan yang dianjurkan adalah yang sesuai dengan usia mereka," kata Ratih di sela-sela live chat 'Era Digital dan Pertumbuhan Anak' yang digelar detikHealth dan detikForum di Kantor Detikcom, Jl Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Selasa (27/9/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Plus Minus Permainan Fisik dan Gadget untuk Tumbuh Kembang Anak
Filtering tayangan yang disaksikan anak amat penting. Jika memang orang tua bekerja, Ratih menyarankan untuk mendelegasikan hal itu pada pengasuh atau orang dewasa lain yang mengasuh si kecil.
Ratih menambahkan, anak-anak usia sekolah baiknya tak mengonsumsi gadget lebih dari dua jam. Termasuk untuk menonton TV, bermain smartphone, laptop, tablet PC, ataupun komputer. Waktu bermain gadget maksimal dua jam juga tidak dilakukan langsung secara nonstop.
"Memang bertambahnya paparan nonton TV tidak langsung mengubah bagaimana perilaku anak karena ada faktor lain yang juga berpengaruh di antaranya kontrol diri anak, lingkungan sekitar, dan pengawasan orang tua," kata pemilik akun twitter @ratihyepe ini.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Anak di Bawah Usia 2 Tahun Baiknya Tak Diberi Gadget (rdn/vit)











































