Jalan Panjang Eliminasi Penyakit Kaki Gajah di Indonesia

Jalan Panjang Eliminasi Penyakit Kaki Gajah di Indonesia

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Jumat, 30 Sep 2016 16:37 WIB
Jalan Panjang Eliminasi Penyakit Kaki Gajah di Indonesia
Foto: M Reza Sulaiman
Jakarta - Penyakit kaki gajah atau filariasis digolongkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu neglected tropical diseases atau penyakit tropis yang terabaikan. Bukan karena penyakit ini tidak berbahaya, namun lebih kepada penanganannya yang kurang maksimal atau memang penyakit tersebut endemis di suatu negara.

Dalam temu media tentang Bulan Eliminasi Kaki Gajah di Kementerian Kesehatan, Jumat (30/9/2016), Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dr HM Subuh, mengatakan banyak faktor yang membuat penyakit kaki gajah sulit hilang dari Indonesia. Faktor utama adalah vektor penyakit ini adalah nyamuk yang merupakan hewan endemis negara-negara tropis.

"Selama masih ada nyamuk, risiko penyakit ini masih ada. Nggak mungkin juga kita basmi seluruh nyamuk di dunia kan? Makanya minum obat kaki gajah ini menjadi penting," tutur dr Subuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Hambatan-hambatan Ini Jadi Batu Sandungan Eliminasi Kaki Gajah di Indonesia

Dijelaskan dr Subuh, program pemberian obat massal dilakukan untuk menekan angka penyakit kaki gajah hingga serendah-rendahnya. Targetnya tahun 2020, Indonesia minimal sudah bisa mengeliminasi penyakit kaki gajah, dengan program Bulan Eliminasi Kaki Gajah yang dicanangkan sejak tahun lalu.

Data Kementerian Kesehatan menyebut sejak pertama kali ditemukan hingga tahun 2015, sudah ada 13.032 orang pasien kaki gajah. Angka ini merupakan jumlah pengidap kaki gajah yang sudah mengalami kecacatan karena tidak mendapat pengobatan.

Meski terkesan kecil, Prof Dr dr Purwantyastuti, MSc, SpFK, Ketua Komite Ahli Penyakit Kaki Gajah, penyakit kaki gajah tergolong penyakit yang memiliki waktu lama untuk berkembang. Sehingga meski pengidapnya hanya puluhan ribu, jumlah yang memiliki cacing penyebab kaki gajah di tubuhnya bisa berkali-kali lipat.

Cacing dalam jumlah sedikit memang tidak berbahaya. Namun jika didiamkan, cacing itu bisa berkembang biak dan beranak-pinak yang menyebabkan jumlahnya menjadi banyak, dan membahayakan kesehatan. Ibarat tabungan, pengidap kaki gajah yang tidak berobat disebut Prof Tuti seperti bank cacing penyebab kaki gajah.

"Bengkak kaki gajah itu karena cacingnya menyumbat saluran getah bening kan. Kalau jumlah cacingnya sedikit, tidak bisa menyumbat atau kalah dengan antibodi tubuh. Nah, penduduk yang tinggal di daerah endemis ini kemungkinan besar memiliki cacingnya, meskipun jumlahnya sedikit dan belum menyebabkan pembengkakan. Kalau dia nggak berobat yang dia jadi bank cacing, nyamuk gigit, cacingnya pindah ke nyamuk, nyamuk gigit orang lain akhirnya menular," tandas Prof Tuti, begitu ia biasa disapa.

Eliminasi Bukan Tujuan Akhir

dr Subuh mengatakan target eliminasi penyakit kaki gajah tahun 2020 bisa dicapai jika program pemberian obat massal sukses. Meski begitu, eliminasi bukanlah tujuan akhir. Penyakit kaki gajah harus dieradikasi atau dihilangkan secara tuntas dari Indonesia.

Sayangnya, ada beberapa faktor yang dikatakan dr Subuh berpotensi menjadi hambatan. Yang pertama adalah lengahnya masyarakat akibat euforia eliminasi.

"Eliminasi itu defininya kan masih ada tapi dalam jumlah yang sangat kecil dan tidak berbahaya. Tapi kalau kita nanti larut dalam euforia, status tidak berbahaya ini bisa berkembang karena program tidak dilanjutkan, yang akhirnya kembali mengancam masyarakat," paparnya.

Faktor kedua adalah sustain ability atau ketahanan program. Dari sisi ini, dr Subuh berbicara mengenai pendanaan. Kesuksesan suatu program bisa menjadi tak berarti jika pendanaan dihilangkan sehingga program tak bisa berjalan.

Oleh karena itu solusinya adalah memaksimalkan sumber daya yang ada saat ini. Program pemberian obat massal harus dilakukan dengan baik di setiap daerah sehingga tak perlu lagi melakukan program-program tambahan.

Baca juga: Kemenkes Yakin Indonesia Bebas dari Penyakit Kaki Gajah pada Tahun 2020 (mrs/vit)

Berita Terkait