Namun sebuah survei terbaru membantah anggapan ini. Setelah mewawancarai lebih dari 500 wanita berusia 40-75 tahun yang telah memiliki pasangan, terungkap fakta bahwa wanita paruh baya justru lebih menikmati hubungan seks daripada wanita berusia 20-an tahun.
Padahal logikanya, jika kondisi fisik seorang wanita mulai menurun, mereka akan kesulitan untuk bisa menikmati hubungan seks karena hormon seks dalam tubuh mereka hampir tak ada lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemampuan komunikasi mereka juga lebih baik, jadi ketika mereka merasa ada masalah saat bercinta semisal disfungsi seksual, mereka lebih mampu mengatasinya," ungkap peneliti seperti dilaporkan uhdoctor.org.
Baca juga: Survei: Makin Tua, Pasangan Bisa Makin 'Liar' di Ranjang
Peneliti mengungkap, hal ini dirasa penting mengingat bagi sebagian besar wanita, fungsi seksual adalah salah satu kunci utama untuk menentukan kualitas hidup mereka, terutama bagi mereka yang berusia 40-an . Bahkan ada pula yang berpendapat, masalah yang muncul dalam hubungan intim akan menurunkan kemampuan mereka untuk menikmati hubungan secara menyeluruh.
Dari hasil survei yang sama terungkap, ada dua hal yang menjadi kekhawatiran para wanita dari segala usia, yakni menurunnya ketertarikan seksual dan kurangnya lubrikasi pada vagina. Wanita berusia 40-69 tahun juga mengaku lebih puas bercinta jika tubuhnya dalam keadaan sehat dan bugar.
Hanya saja, bila ditotal terdapat 52 persen responden yang enggan mendiskusikan masalah seksualnya dengan dokter atau psikolog. Namun bagi mereka yang melakukannya, 70 persen di antaranya mengaku harus mulai terlebih dahulu atau menginisiasi diskusi tentang hal itu.
Pada akhirnya, sebagian besar partisipan tak segan menggunakan berbagai produk lubrikan atau pelicin dan vibrator untuk menghilangkan kekhawatiran tersebut.
"Survei ini memberikan gambaran tentang apa yang dirasakan para wanita ketika usia dan permasalahan terkait kesehatan seksual akan mempengaruhi kualitas hidupnya," ungkap peneliti Sheryl Kingsberg, PhD dari University Hospitals Cleveland Medical Center.
Meski begitu, Kingsberg sampai pada kesimpulan bahwa mayoritas partisipan merasa bahagia dengan kualitas hubungan dengan pasangan, yang mengindikasikan seks di kemudian hari bukanlah penentu kepuasan hubungan dari waktu ke waktu.
Baca juga: Kualitas Bercinta Wanita Menopause Turun? Belum Tentu Hormon Penyebabnya
(lll/vit)











































