Kebanyakan dari kasus kebutaan tersebut disebabkan oleh tak tertanganinya masalah katarak. Indonesia adalah negara tropis sehingga paparan sinar ultraviolet juga tinggi menyebabkan lensa mata masyarakatnya lebih cepat 'rusak' dibandingkan penduduk di belahan dunia lain.
Menanggapi hal tersebut Menteri Kesehatan RI Profesor Dr dr Nila Moeloek, SpM(K), mengatakan perlu ada tindakan untuk menanggulanginya. Dengan angka usia harapan hidup semakin tinggi artinya dalam beberapa tahun ke depan, jumlah lansia akan semakin banyak termasuk juga penyakit yang menyertai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jangan Abaikan! Angka Kebutaan Penduduk Berusia di Atas 50 Tahun Meningkat |
Baca juga: Yuk Kenali, Ini Tanda Seseorang Terkena Katarak
"Sayangnya Indonesia ini negara tropis, ultraviolet tinggi jadi jumlah kataraknya banyak," lanjut Menkes Nila.
Survei oleh Komisi Mata Nasional dilakukan dalam rangka mensukseskan program internasional Vision 2020 yang Indonesia ikut serta di dalamnya. Ada target yang harus dicapai yaitu pada tahun 2020 angka kebutaan negara-negara pesertanya harus turun menjadi 0,5%.
Menkes Nila mengatakan untuk mencapai target tersebut maka langkah yang dilakukan adalah dengan terus mensosialisasikan dan menjalankan program deteksi dini masalah penglihatan. Bila dilakukan dengan baik seharusnya sekitar 80 persen kasus kebutaan di masyarakat dapat dihindari.
"Kami sangat menyarankan pada masyarakat, kalau alami gangguan penglihatan secepatnya ke fasilitas kesehatan," pungkas Menkes Nila.
Baca juga: Jangan Sepelekan, Katarak Sumbang 50 Persen Kasus Kebutaan di Indonesia
(fds/vit)












































Jangan Abaikan! Angka Kebutaan Penduduk Berusia di Atas 50 Tahun Meningkat