Dalam jangka panjang, paparan fluoride dalam pasta gigi yang berlebihan ini dapat memberikan dampak yang negatif. Salah satunya fluorosis.
Dikutip dari Web MD, fluorosis adalah suatu kondisi kosmetik yang memengaruhi tingkat kerapuhan dan warna gigi. Penyebabnya adalah paparan berlebihan dari fluoride, terutama pada masa pertumbuhan gigi anak-anak, yakni dari awal gigi tumbuh hingga usia 7-8 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tips Berobat ke Dokter Gigi Tanpa Rasa Takut
"Jadi fluoride yang terlalu banyak justru sebenarnya membuat gigi menjadi lebih rapuh dan mudah parah," ujar Head of Professional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk, drg Ratu Mirah Afifah, GCClintDent., MDSc, ditemui dalam acara peluncuran 'Cerita Petualangan Mama Sigi dan Pepo' di Hotel Mulia, Jl Asia Afrika, Senayan, Jakarta, Senin (11/10/2016).
Menurut drg Mirah, fluorosis tidak semata-mata hanya terjadi akibat penggunaan pasta gigi saja. Di negara-negara seperti Cina dan India, di mana airnya mengandung fluoride tinggi, risiko fluorosis juga menjadi lebih tinggi. Terlebih jika anak-anak di area tersebut terbiasa menelan pasta gigi saat menyikat gigi.
Gejala yang muncul akibat fluorosis biasanya berupa bintik atau goresan putih di gigi. Fluorosis juga memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Segera cek ke dokter gigi jika anak dicurigai mengalami fluorosis.
"Ada yang ringan, sedang dan berat. Kalau ringan atau mild, kelihatan sedikit ada garis putih di giginya. Kalau yang sudah agak sedang, ada bercak-bercak putih dan warna giginya putih seperti kapur. Kalau yang sudah parah, sudah rapuh sekali giginya, jadi mudah patah," terang drg Mirah.
Baca juga: Selain Radang Tenggorokan, Sariawan Juga Bisa Menyerang Bayi
(ajg/vit)











































