Saat Anak Punya Teman Khayalan, Apa yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua?

Saat Anak Punya Teman Khayalan, Apa yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua?

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Kamis, 20 Okt 2016 09:37 WIB
Saat Anak Punya Teman Khayalan, Apa yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua?
Foto: Thinkstock
Jakarta - Bukan teman biasa, anak seringkali tampak berbicara atau bermain dengan teman khayalannya. Teman ini pun umumnya hanya bisa 'dilihat' oleh si anak dan tak bisa dilihat oleh orang lain.

Orang tua yang memiliki anak dengan kondisi seperti ini tentu akan merasa khawatir. Nah, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?

Dikutip dari Parent Dish, teman khayalan sebenarnya bisa menjadi cara yang baik bagi anak untuk mengekspresikan dirinya. Hal ini juga bisa membuat si kecil tidak kesepian atau sendiri karena ia merasa selalu memiliki teman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika memang memungkinkan, tak ada salahnya orangtua mendengarkan pembicaraan anak dengan teman imajinasinya sehingga mengetahui bagaimana pemikiran anak serta emosional yang mungkin dialaminya.

Baca juga: Saat Anak Bertengkar dengan Teman, Ortu Disarankan Tak Ikut Campur

Menurut psikolog klinis anak, Vera Itabiliana, Psi, imaginary friend atau teman khayalan memang seringkali terjadi pada anak-anak. Hal ini masih dianggap wajar sampai si anak berusia 7 tahun.

"Imaginary friend itu sampai si anak usia 7 tahun masih normal ya. Tapi tetap orang tua harus mendorong anak untuk bersosialisasi juga secara nyata," ujar Vera kepada detikHealth.

Pendapat serupa disampaikan juga oleh psikolog anak dari TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima, MPsi, perlu diperhatikan oleh orang tua jika teman khayalan ini masih 'dimiliki' anak setelah ia berusia di atas 5 tahun. Apalagi, di usia tersebut sebenarnya anak sudah biasa bersosialisasi dengan teman-temannya yang lain.

Kemudian, jika teman khayalan sudah membuat fungsi keseharian anak terganggu, misalnya membuat mood anak mudah berubah dan anak mengungkapkan teman khayalannya sudah kontak fisik, mala bisa dikatakan kondisi ini sudah membahayakan. Untuk itu, orang tua perlu segera mencari bantuan pada profesional.

Baca juga: Andalkan Gadget untuk Tenangkan si Kecil yang Rewel, Apa Dampaknya?

(ajg/up)

Berita Terkait