"Susu adalah bahan pangan fungsional, jadi bisa saja (untuk membantu mendongkrak energi dan berat badan). Apalagi bagi yang habis sakit," ujar spesialis gizi klinis, dr Fiastuti Witjaksono, SpGK dari RS MRCCC (Siloam Semanggi) di sela-sela konferensi pers 150 Tahun Nestle di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (12/11/2016).
Alasannya, dalam susu terkandung aneka nutrisi penting seperti protein, kalsium dan mineral. Meski kandungan nutrisinya beraneka ragam, namun untuk balita, mereka harus tetap makan makanan yang lengkap, di mana ada karbohidrat, sayur dan buah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kata Pakar, Ini Waktu Terbaik Minum Susu Agar Manfaatnya Maksimal
Jika berat badan anak kurang, lanjut dr Fiastuti, anak perlu diberikan makanan lengkap terlebih dahulu. Nah, sebagai penunjang, anak bisa diberi susu dengan porsi lebih banyak dari hari-hari biasanya.
"Tapi jangan berikan susu pada anak pada saat menjelang waktu makan. Itu bikin mereka nggak mau makan karena sudah kenyang minum susu," ucap perempuan berkacamata itu.
Dalam acara yang sama, Head of Corporate Communication Nestle Indonesia Nur Shilla Christianto, menegaskan komitmen Nestle untuk menghadirkan produk yang bisa memenuhi kebutuhan anak di suatu negara. "Produk satu negara dengan negara lainnya beda disesuaikan dengan status gizi di suatu negara. Termasuk di Indonesia, agar relevan dengan kebutuhan anak Indonesia. Kami concern juga dengan gula, garam dan rasa yang tetap harus enak," paparnya.
Suasana 'hujan salju' (Foto: Nurvita Indarini) |
Baca juga: Gaya Menyusu si Kecil Kadang Aneh-aneh, Tapi Itu Wajar Kok
Dharnesh Gordhon, Presiden Direktur Nestle Indonesia (kaos hitam) di tengah perayaan 150 Tahun Nestle (Foto: Nurvita Indarini) |
(vit/vit)












































Suasana 'hujan salju' (Foto: Nurvita Indarini)
Dharnesh Gordhon, Presiden Direktur Nestle Indonesia (kaos hitam) di tengah perayaan 150 Tahun Nestle (Foto: Nurvita Indarini)