Para ilmuwan dari Williams College dan University of California mengungkap bahwa kuantitas tidur berhubungan dengan penghasilan. Setiap ekstra tidur selama 1 jam tiap pekan, penghasilan dalam setahun teramati lebih tinggi hingga 5 persen.
Temuan ini tentu bukan pembenaran untuk lebih banyak tidur dibandingkan bekerja. Penelitian ini lebih menekankan pentingnya tidur yang berkualitas dalam meningkatkan performa dalam bekerja. Tidur lebih banyak juga menunjukkan kemampuan untuk mengatur waktu dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Manfaat Tidur Telanjang pada Pria, Antara Riset Vs Kenyataan
Kualitas maupun kuantitas tidur dalam berbagai penelitian terdahulu telah banyak dikaitkan dengan risiko penyakit. Seseorang yang mengalami kurang tidur lebih rentan mengalami berbagai masalah metabolisme, sehingga mudah terserang diabetes maupun masalah kardiovaskular.
Kebutuhan tidur pada orang dewasa berkisar antara 6-8 jam tiap hari. Kurang tidur hanya bisa dikompensasi dengan tidur ekstra, misalnya dengan power nap pada siang hari di sela-sela bekerja. Kopi maupun zat-zat stimulansia hanya akan menunda kantuk, tidak benar-benar bisa menggantikan kekurangan tidur.
Baca juga: Merasa Disayang dan Dihargai Bisa Bantu Seseorang Tidur Lebih Nyenyak
(up/vit)











































