Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru. Paru-paru terdiri dari kantung kecil yang disebut alveoli, yang berisi udara ketika kita bernapas. Nah, ketika seseorang terkena pneumonia, alveoli dipenuhi nanah dan cairan, yang menyebabkan asupan oksigen terganggu.
Salah satu penyakit menular penyebab kematian paling tinggi pada balita ini disebabkan oleh sejumlah mikroorganisme, termasuk virus, bakteri dan bahkan jamur. Selain disebabkan oleh penyebab umum yakni bakteri Streptococcus pneumoniae, pneumonia juga bisa disebabkan oleh virus RSV (Respiratory Syncytial Virus).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebaran penyakit ini dapat tersebar antar manusia melalui droplet ketika si pengidap batuk atau bersin. Virus dan bakteri yang biasanya ditemukan di hidung atau tenggorokan anak, dapat menginfeksi paru-paru jika terhirup.
Menurut dr Cissy B. Kartasasmita, SpA(K), salah satu kuman penyebab pneumonia, Streptococcus pneumoniae, diketahui setelah masuk ke saluran pernapasan bisa hidup dengan tenang di nasofaring tanpa menimbulkan gejala.
"Kuman-kuman itu hidup di nasofaring dan berkolonisasi. Suatu hati kalau kondisi imun anak tidak baik, mekanisme napas anak bisa terganggu. Lendirnya jadi tambah banyak, kental, lalu kuman pun jumlahnya jadi lebih banyak," tutur dr Cissy dalam temu media di Intiland Tower, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016).
Baca juga: Catat! Selain dari Bakteri, Pneumonia Juga Bisa Disebabkan oleh Virus
(ajg/up)











































