Langkah Tepat Agar Anak Terhindari dari Risiko Pneumonia

Langkah Tepat Agar Anak Terhindari dari Risiko Pneumonia

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Jumat, 18 Nov 2016 13:00 WIB
Langkah Tepat Agar Anak Terhindari dari Risiko Pneumonia
Foto: thinkstock
Jakarta - Setiap orang tua tentu tak ingin buah hatinya terinfeksi penyakit mematikan seperti pneumonia. Bagaimana cara tepat meminimalkan risiko penyakit ini?

Disampaikan oleh dokter spesialis anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, dr Cissy B. Kartasasmita, SpA(K), ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk meminimalkan risiko transmisi pneumonia.

Salah satunya adalah memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif paling tidak selama enam bulan pertama kehidupan anak. Ini merupakan langkah dasar untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak, terutama anak berusia di bawah dua tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Anak Tak Imunisasi dan Kurang Gizi, Waspada Risiko Pneumonia Meningkat

"Gizi buruk akan membuat imunitas anak juga ikut turun. Gizi buruk menyebabkan imunitas menjadi turun sehingga anak tidak punya proteksi lagi. ASI yang diisap anak itu lewat melalui tenggorokan dan perut. Nah itu dia melapisi tenggorokan sehingga kuman tidak bisa menempel," ujar dr Cissy.

ASI di pekan-pekan pertama kehidupan bayi juga mengandung antibodi yang sangat tinggi, sehingga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh bayi. Selain efektif mencegah pneumonia, hal ini juga membantu mengurangi waktu sakit jika anak terlanjur mengidap pneumonia.

Mengatasi faktor lingkungan seperti polusi udara dalam ruangan dan menjaga kebersihan udara di rumah juga dapat menjadi langkah efektif mencegah pneumonia. Sebab polusi dan sirkulasi udara yang buruk juga menjadi salah satu faktor risiko utama penyebab pneumonia.

"Jangan lupa rajin cuci tangan anak pakai sabun dan lengkapi imunisasinya. Jauhi juga anak dari paparan polusi, terutama asap rokok. Bukan cuma asap rokoknya, tapi juga kalau misalnya ayah merokok kan itu menempel di dalam baju atau kepalanya. Kalau setelah itu bayinya digendong, zat-zat yang menempel ini bisa masuk dan merusak keseimbangan imun anak," pesan dr Cissy.

Baca juga: Anak Batuk Pilek Plus Napas Cepat? Waspadai Pneumonia

(ajg/up)

Berita Terkait