Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Kanker Otak

Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Kanker Otak

Edwin Ramadi - detikHealth
Rabu, 23 Nov 2016 12:56 WIB
Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Kanker Otak
Foto: thinkstock
Jakarta - Kanker otak bisa saja mengakibatkan kematian pasien. Namun upaya penyembuhan bukan berarti dikesampingkan. Karena peluang kesembuhan tetaplah ada.

Dikutip dari Mayo Clinic dan berbagai sumber, kanker merupakan sejumlah penyakit yang ditandai dengan adanya sel-sel yang tumbuh secara tak normal yang terbelah dan tak terkendali. Sehingga kanker dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Pada kanker otak, di bagian otak terdapat sel-sel yang tumbuh secara abnormal yang terbelah serta perkembangannya tak terkendali. Yuk simak rangkuman detikHealth tentang hal-hal yang perlu diketahui tentang kanker otak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Tumor di Otak Tidak Semuanya Ganas

Foto: thinkstock
Ketika dokter menyebut ada tumor di otak seseorang, sepertinya terdengar seram ya. Tapi perlu diketahui tidak semua tumor yang muncul di otak bersifat ganas.

Pada tumor yang mengarah ke keganasan, juga tidak semuanya sama. Sebagaimana penyakit kanker lainnya, terdapat stadium-stadium yang menentukan kondisi dan jenis pengobatannya.

Pada stadium 1 dan 2, umumnya sel-sel kanker belum menyebar ke seluruh tubuh. Sementara jika sudah stadium 4, kanker bersifat ganas, karena sel kanker tersebut dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Penanganan terhadap pasien tumor otak berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor seperti usia, kondisi kesehatan, ukuran, lokasi dan tipe tumor.

2. Tak Kenal Usia

Foto: thinkstock
Kanker otak tidak mengenal usia dan dapat menjangkit siapa saja, termasuk anak-anak. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012 ada sekitar 4.900 kasus kanker otak yang terjadi di Indonesia.

Faktor risiko kanker otak antara lain genetika, akibat paparan rokok, serta pola tidur yang tidak teratur.

3. Tak Semua Kanker Otak Berakibat Sama

Foto: ilustrasi saraf otak
Sama-sama kena kanker otak, namun efek atau akibatnya bisa saja berbeda. Lokasi tumor pada otak dapat akan menentukan fungsi mana yang bisa terpengaruh.

Menurut asalnya kanker otak terbagi menjadi dua yaitu, primer dan sekunder. Disebut primer jika tumornya muncul di otak. Sedangkan sekunder adalah tumor yang muncul di bagian tubuh lain namun menyebar ke otak.

4. Dampak Kanker Otak

Foto: ilustrasi saraf otak
Gejala-gejala yang ditimbulkan dari kanker otak ini seperti sakit kepala yang berkelanjutan, muntah-muntah dan gangguan keseimbangan. Gangguan keseimbangan ini bahkan mengganggu cara berjalan seseorang.

Berikut ini dampak-dampak lainnya:

- Kejang-kejang atau pingsan
- Gangguan indra penglihatan
- Gangguan dalam berbicara
- Ketidakseimbangan tubuh
- Kehilangan koordinasi tubuh

5. Pengobatan

Foto: Thinkstock
Perawatan dan pengobatan pada pasien kanker otak sangat kompleks. Beberapa cara yang umum dilakukan tim dokter antara lain:

1. Pembedahan, tujuannya mengangkat tumor dari otak tanpa merusak jaringan di sekitarnya.

2. Kemoterapi, dilakukan untuk menangani tumor yang berada jauh di dalam otak dan sulit diangkat. Kemoterapi biasa digunakan sebagai obat yang paling ampuh dalam membunuh sel kanker.

Kemoterapi akan dilakukan dalam siklus yang beraturan yang terdiri dari periode perawatan intesif yang diimbangi oleh periode istirahat dan pemulihan. Efek samping kemoterapi antara lain adanya rasa mual yang menyebabkan muntah, luka, hilangnya nafsu makan dan kehilangan rambut.

Kanker otak dapat mengakibatkan kematian. Namun, bukan berarti penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Banyak kasus pasien kanker otak akhirnya berhasil sembuh setelah menjalani pengobatan dengan tekun dan menjaga pola hidup sehat.
Halaman 2 dari 6
Ketika dokter menyebut ada tumor di otak seseorang, sepertinya terdengar seram ya. Tapi perlu diketahui tidak semua tumor yang muncul di otak bersifat ganas.

Pada tumor yang mengarah ke keganasan, juga tidak semuanya sama. Sebagaimana penyakit kanker lainnya, terdapat stadium-stadium yang menentukan kondisi dan jenis pengobatannya.

Pada stadium 1 dan 2, umumnya sel-sel kanker belum menyebar ke seluruh tubuh. Sementara jika sudah stadium 4, kanker bersifat ganas, karena sel kanker tersebut dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Penanganan terhadap pasien tumor otak berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor seperti usia, kondisi kesehatan, ukuran, lokasi dan tipe tumor.

Kanker otak tidak mengenal usia dan dapat menjangkit siapa saja, termasuk anak-anak. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012 ada sekitar 4.900 kasus kanker otak yang terjadi di Indonesia.

Faktor risiko kanker otak antara lain genetika, akibat paparan rokok, serta pola tidur yang tidak teratur.

Sama-sama kena kanker otak, namun efek atau akibatnya bisa saja berbeda. Lokasi tumor pada otak dapat akan menentukan fungsi mana yang bisa terpengaruh.

Menurut asalnya kanker otak terbagi menjadi dua yaitu, primer dan sekunder. Disebut primer jika tumornya muncul di otak. Sedangkan sekunder adalah tumor yang muncul di bagian tubuh lain namun menyebar ke otak.

Gejala-gejala yang ditimbulkan dari kanker otak ini seperti sakit kepala yang berkelanjutan, muntah-muntah dan gangguan keseimbangan. Gangguan keseimbangan ini bahkan mengganggu cara berjalan seseorang.

Berikut ini dampak-dampak lainnya:

- Kejang-kejang atau pingsan
- Gangguan indra penglihatan
- Gangguan dalam berbicara
- Ketidakseimbangan tubuh
- Kehilangan koordinasi tubuh

Perawatan dan pengobatan pada pasien kanker otak sangat kompleks. Beberapa cara yang umum dilakukan tim dokter antara lain:

1. Pembedahan, tujuannya mengangkat tumor dari otak tanpa merusak jaringan di sekitarnya.

2. Kemoterapi, dilakukan untuk menangani tumor yang berada jauh di dalam otak dan sulit diangkat. Kemoterapi biasa digunakan sebagai obat yang paling ampuh dalam membunuh sel kanker.

Kemoterapi akan dilakukan dalam siklus yang beraturan yang terdiri dari periode perawatan intesif yang diimbangi oleh periode istirahat dan pemulihan. Efek samping kemoterapi antara lain adanya rasa mual yang menyebabkan muntah, luka, hilangnya nafsu makan dan kehilangan rambut.

Kanker otak dapat mengakibatkan kematian. Namun, bukan berarti penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Banyak kasus pasien kanker otak akhirnya berhasil sembuh setelah menjalani pengobatan dengan tekun dan menjaga pola hidup sehat.

(vit/vit)

Berita Terkait