"Sesuatu harus ada momennya misal tiap ultah anak dikasih hadiah atau ada momen apa baru dikasih, itu nggak perlu," kata psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, dalam perbincangan dengan detikHealth baru-baru ini.
Artinya, lanjut Ratih, ketika orang tua memberi sesuatu untuk anak yang dilihat adalah kebutuhannya. Tapi, tak ada salahnya juga jika orang tua sesekali hendak memberi anak hadiah. Sehingga, ulang tahun tidak identik dengan hadiah yang diberi tapi bagaimana orang tua mengajak anak untuk memaknai momen ulang tahun itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratih mencontohkan, misal anak akan ujian nasional dan nilai try out-nya bagus, ditambah ia rajin belajar, maka ia akan mendapat poin yang nantinya bisa ditukar dengan reward. Apa reward-nya, menurut Ratih harus disesuaikan dengan kesepakatan.
Baca juga: Merayakan Ultah Anak Punya Dampak Positif bagi Psikis Mereka Lho
Misalnya saja reward berupa sepatu baru yang bisa digunakan untuk tahun ajaran baru di sekolah. Sehingga, orang tua tetap mengajari anak untuk tetap memikirkan fungsi dari barang yang dibeli.
Dihubungi terpisah, psikolog anak dari Klinik Tiga Generasi, Anastasia Satriyo MPsi, Psikolog mengatakan memang penting bagi orang tua mengajari anak agar mereka tahu mengapa dia dibelikan sesuatu atau tidak.
"Jadi nggak sekadar ada barang lucu, anak mau, terus dibeliin. Kalau gitu, dia nggak dapat sense kenapa sih barang ini dibeliin. Kan orang tua pengennya ngasih barang ke anak yang bermanfaat untuk anak," kata wanita yang akrab disapa Anas ini.
Dengan kata lain, barang yang diberikan ke anak memiliki 'cerita'. Sebab, ketika tidak ada cerita di balik barang tersebut, menurut Anas bukan tak mungkin anak tidak punya perasaan memiliki atau menghargai barang pemberian orang tuanya itu.
Baca juga: Si Kecil Selalu Minta Dibelikan Mainan? Begini Menyikapinya
(rdn/vit)











































