Fakta-fakta Menarik tentang Bersin Ini Perlu Anda Simak

Fakta-fakta Menarik tentang Bersin Ini Perlu Anda Simak

Nurvita Indarini - detikHealth
Minggu, 18 Des 2016 14:30 WIB
Fakta-fakta Menarik tentang Bersin Ini Perlu Anda Simak
Foto: Getty Images
Jakarta - Hatchiii..! Baru saja bersin ya? Lega ya rasanya. Bersin adalah hal wajar yang sering dilakukan. Tapi di balik bersin ada fakta-fakta menariknya lho.

Pada beberapa orang, menatap sinar matahari bisa membuat bersin. Tapi ada juga karena memikirkan hal erotis juga memicu bersin. Tak banyak pakar yang tahu apa sebabnya. Diduga ini ada kaitannya dengan sistem parasimpatetik yang mengatur detak jantung dan jaringan tubuh yang berkaitan dengan munculnya gairah seks manusia.

Dikutip detikHealth dari berbagai sumber, yuk simak berbagai fakta menarik tentang bersin yang perlu disimak:

1. Penjelasan Bersin yang Berkali-kali

Foto: thinkstock
Mungkin Anda pernah mengalami bersin yang lebih dari sekali. Pakar sinus dari Lenox Hill Hospital di News York City, dr Jordan S Josephson mengatakan bahwa bersin berkali-kali membantu mengeluarkan penyebab iritasi dari saluran napas.

"Bersin pertama mungkin melonggarkan, bersin kedua membawanya ke bagian depan hidung, dan bersin ketiga mengeluarkannya," kata Lenox.

2. Mata Terpejam Saat Bersin

Foto: ilustrasi/thinkstock

Coba deh perhatikan, ketika ada seseorang yang bersin pasti matanya terpejam. Mengapa bisa demikian?

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa hal tersebut merupakan respons refleks. Ini sama halnya seperti kaki yang tersentak saat lutut Anda diketuk.

Sementara itu, sebagian ilmuwan lain juga berpendapat reaksi menutupnya kelopak mata saat bersin merupakan respons alami tubuh untuk mencegah kuman dari bersin masuk ke dalam mata. Pendapat lainnya, kelopak mata menutup sebagai gerakan otot yang memang menegang ketika bersin terjadi.

Baca juga: Belum Tentu Pilek, Ini Sebabnya Bayi Sering Bersin


3. Bersin-bersin Tiap Malam dan Pagi

Foto: Getty Images
Jika seseorang cenderung bersin-bersin tiap malam dan pagi hari, patut dicurigai itu akibat alergi tungau. Apalagi jika diikuti batuk dan hidung meler.

Kenapa hanya terjadi di malam atau pagi hari? Prof Budi menjelaskan ketika siang dan sore anak biasanya menghabiskan waktu di luar rumah, misalnya sekolah, belajar atau bermain. Karena itu anak terhindar dari paparan tungau dan tidak batuk serta bersin-bersin.

"Kalau sore kan dia pulang ke rumah. Nah menjelang malam sudah mulai batuk-batuk itu karena sudah terpapar tungau. Atau pagi-pagi bangun hidung meler, karena terpapar tungau di tempat tidur," urainya.

Reaksi alergi paling umum yang disebabkan oleh tungau adalah batuk, bersin dan hidung meler. Pada kondisi tertentu, alergi tungau juga juga bisa menyebabkan mata merah dan berair.

4. Yang Menyembur Saat Seseorang Bersin

Foto: Getty Images
Dengan melibatkan dua orang sehat sebagai peserta eksperimen, Lydia Bourouiba dan tim peneliti berusaha mengetahui apa yang terjadi ketika air liur keluar dari mulut saat bersin. Dari analisis video, mereka menemukan ada tahapan-tahapan yang dilalui oleh air liur sebelum menjadi butiran saat keluar dari mulut.

Diketahui ada proses perpecahan yang terus terjadi di luar saluran pernapasan. Selanjutnya ada proses bertahap mulai dari lembaran liur keluar, lalu menjadi seperti kantong, kemudian pecah membentuk ligamen-ligamen yang terus goyah menjadi butiran. Dalam hitungan menit, air liur telah menyebar ke seluruh ruangan dan bahkan dapat ditemukan di langit-langit.

Baca juga: Bersin Sekali Sudah Bisa Tularkan Flu


5. Kecepatan Bersin

Di tahun 1950-an, seorang ahli biologi dari Harvard, William Firth Wells memperkirakan bersin dapat bergerak dengan kecepatan 224 mph (meter per jam). Namun dalam penelitian lain di Singapura dikatakan bahwa kecepatan bersin hanya 10 mph. Belakangan ada yang menyimpulkan bahwa kecepatan bersin ditentukan oleh kerangka tubuh, sehingga kecepatan bersin orang Barat lebih tinggi dari penduduk Asia.

Pendapat lain, saat seseorang batuk umumnya akan mengeluarkan 3.000 tetesan air liur dengan kecepatan hingga 50 mph, sedangkan jika seseorang bersin akan mengandung 40.000 tetesan liur dengan kecepatan lebih dari 100 mph.

Halaman 2 dari 6
Mungkin Anda pernah mengalami bersin yang lebih dari sekali. Pakar sinus dari Lenox Hill Hospital di News York City, dr Jordan S Josephson mengatakan bahwa bersin berkali-kali membantu mengeluarkan penyebab iritasi dari saluran napas.

"Bersin pertama mungkin melonggarkan, bersin kedua membawanya ke bagian depan hidung, dan bersin ketiga mengeluarkannya," kata Lenox.

Coba deh perhatikan, ketika ada seseorang yang bersin pasti matanya terpejam. Mengapa bisa demikian?

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa hal tersebut merupakan respons refleks. Ini sama halnya seperti kaki yang tersentak saat lutut Anda diketuk.

Sementara itu, sebagian ilmuwan lain juga berpendapat reaksi menutupnya kelopak mata saat bersin merupakan respons alami tubuh untuk mencegah kuman dari bersin masuk ke dalam mata. Pendapat lainnya, kelopak mata menutup sebagai gerakan otot yang memang menegang ketika bersin terjadi.

Baca juga: Belum Tentu Pilek, Ini Sebabnya Bayi Sering Bersin


Jika seseorang cenderung bersin-bersin tiap malam dan pagi hari, patut dicurigai itu akibat alergi tungau. Apalagi jika diikuti batuk dan hidung meler.

Kenapa hanya terjadi di malam atau pagi hari? Prof Budi menjelaskan ketika siang dan sore anak biasanya menghabiskan waktu di luar rumah, misalnya sekolah, belajar atau bermain. Karena itu anak terhindar dari paparan tungau dan tidak batuk serta bersin-bersin.

"Kalau sore kan dia pulang ke rumah. Nah menjelang malam sudah mulai batuk-batuk itu karena sudah terpapar tungau. Atau pagi-pagi bangun hidung meler, karena terpapar tungau di tempat tidur," urainya.

Reaksi alergi paling umum yang disebabkan oleh tungau adalah batuk, bersin dan hidung meler. Pada kondisi tertentu, alergi tungau juga juga bisa menyebabkan mata merah dan berair.

Dengan melibatkan dua orang sehat sebagai peserta eksperimen, Lydia Bourouiba dan tim peneliti berusaha mengetahui apa yang terjadi ketika air liur keluar dari mulut saat bersin. Dari analisis video, mereka menemukan ada tahapan-tahapan yang dilalui oleh air liur sebelum menjadi butiran saat keluar dari mulut.

Diketahui ada proses perpecahan yang terus terjadi di luar saluran pernapasan. Selanjutnya ada proses bertahap mulai dari lembaran liur keluar, lalu menjadi seperti kantong, kemudian pecah membentuk ligamen-ligamen yang terus goyah menjadi butiran. Dalam hitungan menit, air liur telah menyebar ke seluruh ruangan dan bahkan dapat ditemukan di langit-langit.

Baca juga: Bersin Sekali Sudah Bisa Tularkan Flu


Di tahun 1950-an, seorang ahli biologi dari Harvard, William Firth Wells memperkirakan bersin dapat bergerak dengan kecepatan 224 mph (meter per jam). Namun dalam penelitian lain di Singapura dikatakan bahwa kecepatan bersin hanya 10 mph. Belakangan ada yang menyimpulkan bahwa kecepatan bersin ditentukan oleh kerangka tubuh, sehingga kecepatan bersin orang Barat lebih tinggi dari penduduk Asia.

Pendapat lain, saat seseorang batuk umumnya akan mengeluarkan 3.000 tetesan air liur dengan kecepatan hingga 50 mph, sedangkan jika seseorang bersin akan mengandung 40.000 tetesan liur dengan kecepatan lebih dari 100 mph.

(vit/vit)

Berita Terkait