Sering Buang Air Kecil Tengah Malam Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

Sering Buang Air Kecil Tengah Malam Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Selasa, 20 Des 2016 19:02 WIB
Sering Buang Air Kecil Tengah Malam Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius
Foto: Thinkstock
Jakarta - Sering terbangun tengah malam untuk buang air kecil? Waspada, pakar mengatakan hal itu bisa jadi itu gejala penyakit serius.

Dr Tomas L. Griebling, profesor urologi dari University of Kansas School of Medicine, mengatakan terbangun di tengah malam sangat umum dialami oleh orang lanjut usia. Hal ini dikarenakan sistem saluran kencingnya memang sudah terganggu dan tak mampu menahan kencing untuk waktu lama.

"Namun jika Anda berusia di bawah 50 tahun dan terbangun lebih dari sekali dalam satu malam untuk buang air kecil, bisa jadi ini gejala penyakit serius seperti diabetes, gagal jantung atau sleep apnea," tutur Dr Griebling, dikutip dari NY Times.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Dr Griebling, terbangun di malam hari untuk kencing dikenal dengan sebutan nocturia. Kondisi ini bukan termasuk kondisi umum yang diakibatkan oleh usia yang semakin tua dan tergolong kondisi yang bisa dicegah.

Baca juga: Ini 8 Penyakit yang Paling Sering Hantui Orang Kantoran

Penyebab nocturia sendiri sangat beragam. Namun dijelaskan Dr Griebling, nocturia terjadi akibat gangguan hormon vasopressin. Hormon vasopressin merupakan hormon yang aktif saat kita tidur dan memperlambat produksi urine.

Jika terganggu, produksi urine akan sama seperti saat siang hari dan menyebabkan terbangun tengah malam. Untuk itu, salah satu bentuk pengobatan nocturia adalah obat yang mampu membuat seseorang menyimpan lebih banyak urine.

Selain menyebabkan tidak nyaman, buang air kecil berkali-kali di malam hari juga dapat mengurangi kualitas tidur, dan secara tidak langsung juga memengaruhi kualitas hidup seseorang. Sebuah studi juga pernah mengaitkan nocturia dengan risiko depresi.

"Belum diketahui adanya sebab akibat antara nocturia dan depresi. Namun dengan mengobati depresi, kondisi nocturia bisa membaik. Begitu juga sebaliknya," tutur Dr Ariana L Smith dari Perelman School of Medicine, University of Pennsylvania.

Baca juga: Seberapa Banyak Konsumsi Air Putih yang Dibutuhkan oleh Ibu Hamil? (mrs/up)

Berita Terkait