5 Fakta Tentang HPV, Penyebab Kanker Serviks Pada Wanita

5 Fakta Tentang HPV, Penyebab Kanker Serviks Pada Wanita

Firdaus Anwar - detikHealth
Rabu, 21 Des 2016 18:30 WIB
5 Fakta Tentang HPV, Penyebab Kanker Serviks Pada Wanita
Foto: thinkstock
Jakarta - Human papilloma virus (HPV) adalah jenis virus yang umum menyebabkan penyakit infeksi menular seksual. Pada wanita HPV bisa menjadi pemicu kanker serviks sehingga para tenaga kesehatan tidak henti-hentinya sering menyuarakan agar masyarakat rutin melakukan pemeriksaan dini.

Nah agar kita bisa lebih waspada terhadap sang virus, yuk simak dulu beberapa fakta-faktanya seperti dirangkum detikHealth pada Rabu (21/12/2016).

Baca juga: Ini Alasannya Menjaga Kebersihan Penting untuk Menghindari HPV

1. Ada lebih dari 100 jenis

Foto: Thinkstock
Di dunia saat ini diketahui ada lebih dari 100 jenis HPV. Sekitar 60 tipe di antaranya menyebabkan penyakit kutil di tangan atau kaki dan 40 tipe lain tertarik pada jaringan berlendir tubuh.

HPV tipe 16 dan 18 adalah yang paling berbahaya karena umum menyebabkan kanker serviks pada wanita. Di luar itu ada juga HPV tipe 31, 33, 45, 52, dan 58 yang juga disebut sebagai jenis berisiko tinggi.

2. Ada di mana-mana

Foto: Thinkstock
Ketua Himpunan Oncologi Ginocologi Indonesia (HOGI) Profesor Dr dr Andriyono, SpOG, (K), mengatakan HPV adalah virus yang sangat mudah ditemukan di mana-mana. Sebagai contoh misalnya seorang wanita bisa saja terkena virus ketika menggunakan toilet kotor. Ketika vagina menyentuh permukaan toilet, ada kemungkinan virus bisa ikut berpindah menimbulkan lesi yang kemudian berkembang jadi kanker.

Untuk menggambarkan betapa mudahnya virus HPV ditemukan, Prof Andri mengatakan ada sebuah studi yang menyebut bahkan virus dapat dijumpai di pegangan pintu rumah sakit.

3. Menyerang pria juga

Foto: thinkstock
Human papiloma virus (HPV) adalah jenis virus yang sering menjadi penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim pada wanita. Namun bukan berarti pria tak perlu mewaspadainya.

dr Boy Busmar, SpOG, dari RS Persahabatan mengatakan jenis HPV yang berisiko tinggi bisa menyebabkan kanker penis pada pria. Sementara untuk HPV risiko rendah ia bisa menyebabkan kutil kelamin.

Hanya saja dr Boy mengatakan memang angka kejadian kanker penis pada pria karena HPV lebih sedikit dibandingkan dengan kanker serviks. Seringnya pria yang terinfeksi hanya akan mengembangkan penyakit kutil kelamin.

4. Bisa Kembali

Foto: thinkstock
Seseorang dapat terinfeksi HPV dari orang lain yang terinfeksi, sekalipun pada orang tersebut tidak terlihat adanya penyakit atau lesi. Kutil kelamin yang disebabkan oleh virus dapat muncul beberapa pekan atau bulan setelah kontak fisik dengan orang yang terinfeksi.

Beberapa kutil kelamin dapat hilang dengan teknik pembekuan atau dengan laser. Namun jika kutil tidak merespons pengobatan ini dokter dapat melakukan operasi untuk membuangnya. Meskipun demikian, ada kemungkinan besar kutil kelamin muncul kembali setelah pengobatan karena sekali lagi HPV mudah ditemukan.

5. Ada vaksinnya

Foto: thinkstock
Saat ini di beberapa kota di Indonesia tengah dilakukan percobaan pemberian vaksin HPV. Prof Andri mengatakan vaksin tersebut ditargetkan untuk anak-anak karena menurut Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010 sekitar 41,9 persen wanita Indonesia menikah di rentang usia 10-19 tahun.

Artinya dengan pemberian vaksin mereka dapat terlindung dari risiko HPV sejak dini.
Halaman 2 dari 6
Di dunia saat ini diketahui ada lebih dari 100 jenis HPV. Sekitar 60 tipe di antaranya menyebabkan penyakit kutil di tangan atau kaki dan 40 tipe lain tertarik pada jaringan berlendir tubuh.

HPV tipe 16 dan 18 adalah yang paling berbahaya karena umum menyebabkan kanker serviks pada wanita. Di luar itu ada juga HPV tipe 31, 33, 45, 52, dan 58 yang juga disebut sebagai jenis berisiko tinggi.

Ketua Himpunan Oncologi Ginocologi Indonesia (HOGI) Profesor Dr dr Andriyono, SpOG, (K), mengatakan HPV adalah virus yang sangat mudah ditemukan di mana-mana. Sebagai contoh misalnya seorang wanita bisa saja terkena virus ketika menggunakan toilet kotor. Ketika vagina menyentuh permukaan toilet, ada kemungkinan virus bisa ikut berpindah menimbulkan lesi yang kemudian berkembang jadi kanker.

Untuk menggambarkan betapa mudahnya virus HPV ditemukan, Prof Andri mengatakan ada sebuah studi yang menyebut bahkan virus dapat dijumpai di pegangan pintu rumah sakit.

Human papiloma virus (HPV) adalah jenis virus yang sering menjadi penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim pada wanita. Namun bukan berarti pria tak perlu mewaspadainya.

dr Boy Busmar, SpOG, dari RS Persahabatan mengatakan jenis HPV yang berisiko tinggi bisa menyebabkan kanker penis pada pria. Sementara untuk HPV risiko rendah ia bisa menyebabkan kutil kelamin.

Hanya saja dr Boy mengatakan memang angka kejadian kanker penis pada pria karena HPV lebih sedikit dibandingkan dengan kanker serviks. Seringnya pria yang terinfeksi hanya akan mengembangkan penyakit kutil kelamin.

Seseorang dapat terinfeksi HPV dari orang lain yang terinfeksi, sekalipun pada orang tersebut tidak terlihat adanya penyakit atau lesi. Kutil kelamin yang disebabkan oleh virus dapat muncul beberapa pekan atau bulan setelah kontak fisik dengan orang yang terinfeksi.

Beberapa kutil kelamin dapat hilang dengan teknik pembekuan atau dengan laser. Namun jika kutil tidak merespons pengobatan ini dokter dapat melakukan operasi untuk membuangnya. Meskipun demikian, ada kemungkinan besar kutil kelamin muncul kembali setelah pengobatan karena sekali lagi HPV mudah ditemukan.

Saat ini di beberapa kota di Indonesia tengah dilakukan percobaan pemberian vaksin HPV. Prof Andri mengatakan vaksin tersebut ditargetkan untuk anak-anak karena menurut Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010 sekitar 41,9 persen wanita Indonesia menikah di rentang usia 10-19 tahun.

Artinya dengan pemberian vaksin mereka dapat terlindung dari risiko HPV sejak dini.

(fds/up)

Berita Terkait