"Ketika Anda merasa vagina berbau tak sedap, bukan berarti Anda harus segera melakukan douching. Sebab, ada beberapa kondisi yang membuat vagina jadi berbau tidak sedap," kata Lauren Streicher MD, direktur medis Northwestern Medicine Center for Sexual Health and Menopause kepada Prevention.
Nah, berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan vagina mendadak jadi berbau tidak sedap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Hanya masalah persepsi
|
Foto: thinkstock
|
"Intinya, jika vagina Anda berbau seperti biasanya, ini baik-baik saja. Kecuali jika ada perubahan, segeralah cek ke dokter obgyn Anda," tutur Streicher.
2. Tak sadar ngompol
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Pada beberapa wanita, ngompol bisa tidak terasa sehingga, timbullah bau tak sedap pada vagina. Jika memang sumber bau karena urine yang 'merembes', maka mengganti celana dalam, membasuh vagina, atau mandi menjadi cara terbaik mengatasinya.
3. Infeksi bakteri
|
Foto: thinkstock
|
"Jika memang penyebabnya bacterial vaginosis, umumnya pasien akan diberi antibiotik. Tapi, Anda juga bisa mencoba gel khusus untuk menyeimbangkan pH vagina, di bawah pengawasan dokter," tutur Streicher.
Lalu, apa bedanya dengan infeksi jamur? Bau tak sedap jarang jadi keluhan utama infeksi jamur. Sedangkan, keluhan utama infeksi jamur adalah gatal, vagina terasa baal, dan keputihan lebih banyak. Setelah diobati, Streicher mengingatkan untuk jaga kebersihan vagina cukup dengan membasuhnya dengan air bersih atau bisa ditambah sabun tanpa wangi-wangian.
4. Lupa mencopot tampon
|
Foto: Thinkstock
|
"Bau tampon yang tak dikeluarkan benar-benar busuk. Untuk mengatasinya, tak ada cara lain kecuali Anda melepas tampon itu. Beberapa wanita ada yang bisa melepasnya sendiri sementara yang lain butuh ke dokter untuk melepasnya. Apalagi, tampon yang tertinggal juga bisa memicu infeksi bakteri," terang Streicher.
Halaman 3 dari 5











































