4 Alasan Sebaiknya Hindari Pakai Botol Dot Saat Memberi ASI Perah pada Bayi

4 Alasan Sebaiknya Hindari Pakai Botol Dot Saat Memberi ASI Perah pada Bayi

Suherni Sulaeman - detikHealth
Rabu, 04 Jan 2017 19:09 WIB
4 Alasan Sebaiknya Hindari Pakai Botol Dot Saat Memberi ASI Perah pada Bayi
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Botol dot adalah salah satu cara paling mudah digunakan para ibu sebagai sarana pemberian ASIP (ASI perah). Alasannya karena dianggap lebih praktis ketimbang melalui media gelas atau sendok.

Namun, kata dokter Laktasi dan Ibu Menyusui RS Permata Depok, dr. Asti Praborini, SpA, IBCLC penggunaan dot atau empeng sebaiknya segera dihentikan karena bisa menyebabkan produksi ASI menurun akibat tidak efektifnya hisapan bayi ke payudara ibu setelah bayi mengenal dot.

"Pemberian ASIP memang tidak boleh menggunakan media dot karena dapat menyebabkan masalah menyusui, masalah pada ibu, maupun masalah pada bayi," tegas dr Asti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Ini Sebabnya Pemakaian Botol Dot Bisa Bikin Bayi Bingung Puting

Berikut ini empat alasan mengapa sebaiknya pemberian ASI perah tidak menggunakan botol dot:

1. Bingung puting

Foto: thinkstock
Penggunaan dot atau empeng dapat menimbulkan bingung puting, yaitu keadaan di mana bayi tidak mau menyusu lagi ke payudara ibu karena mekanisme hisapan yang berbeda antara menghisap dot dan memerah payudara.

2. Risiko terinfeksi

Foto: thinkstock
Dot sangat rentan terkontaminasi karena karetnya yang merupakan media tumbuh kuman yang sangat baik. Selain itu, banyaknya zat merugikan hasil reaksi plastik yang dipanaskan setiap hari, yang semakin lama semakin banyak terakumulasi dalam tubuh bayi, sehingga menurunkan daya tahan tubuh bayi dan bayi menjadi sangat rentan terkena penyakit infeksi, walau dot berisi ASI.

3. Mengganggu pertumbuhan gigi

Foto: thinkstock
Penggunaan dot dapat menimbulkan masalah gigi dan maloklusi rahang, serta jauh lebih tinggi risiko tersedak dibandingkan pemberian dengan media gelas atau sendok.

4. Mempengaruhi psikologi anak

Foto: thinkstock
Anak yang terlanjur mengenal dot juga akan sulit sekali disapih dari dot saat sudah beranjak besar, sehingga akan mempengaruhi sisi psikologis anak tersebut bila tidak berhasil dipisahkan dari dot saat berusia 2 tahun, terlebih lagi jika sampai melewati batas 3 tahun. Hal tersebut akan mempengaruhi kemandirian sang anak di masa depan dan juga dalam hal mengambil keputusan.

Bila ibu bekerja, dr Asti menyarankan untuk mengunjungi klinik laktasi bersama keluarga atau pengasuh. Nantinya akan diajarkan manajemen laktasi, diantaranya mengenai perah ASI, ASIP handling (penyimpanan dan penyajian ASI Perah), fresh ASIP (ASI Perah segar), pemberian dengan gelas (cup feeding), dan semua tips-tips agar tetap lancar menyusui walaupun Ibu bekerja.

Namun bila ibu tidak bekerja, sebaiknya ibu menyusui langsung tanpa perlu perah-perah dan memberikan ASIP (ASI Perah) pada buah hati.

Baca juga: Ini Penyebab Bayi Spontan Menggigit Puting Ibu Saat Menyusu

Halaman 2 dari 5
Penggunaan dot atau empeng dapat menimbulkan bingung puting, yaitu keadaan di mana bayi tidak mau menyusu lagi ke payudara ibu karena mekanisme hisapan yang berbeda antara menghisap dot dan memerah payudara.

Dot sangat rentan terkontaminasi karena karetnya yang merupakan media tumbuh kuman yang sangat baik. Selain itu, banyaknya zat merugikan hasil reaksi plastik yang dipanaskan setiap hari, yang semakin lama semakin banyak terakumulasi dalam tubuh bayi, sehingga menurunkan daya tahan tubuh bayi dan bayi menjadi sangat rentan terkena penyakit infeksi, walau dot berisi ASI.

Penggunaan dot dapat menimbulkan masalah gigi dan maloklusi rahang, serta jauh lebih tinggi risiko tersedak dibandingkan pemberian dengan media gelas atau sendok.

Anak yang terlanjur mengenal dot juga akan sulit sekali disapih dari dot saat sudah beranjak besar, sehingga akan mempengaruhi sisi psikologis anak tersebut bila tidak berhasil dipisahkan dari dot saat berusia 2 tahun, terlebih lagi jika sampai melewati batas 3 tahun. Hal tersebut akan mempengaruhi kemandirian sang anak di masa depan dan juga dalam hal mengambil keputusan.

Bila ibu bekerja, dr Asti menyarankan untuk mengunjungi klinik laktasi bersama keluarga atau pengasuh. Nantinya akan diajarkan manajemen laktasi, diantaranya mengenai perah ASI, ASIP handling (penyimpanan dan penyajian ASI Perah), fresh ASIP (ASI Perah segar), pemberian dengan gelas (cup feeding), dan semua tips-tips agar tetap lancar menyusui walaupun Ibu bekerja.

Namun bila ibu tidak bekerja, sebaiknya ibu menyusui langsung tanpa perlu perah-perah dan memberikan ASIP (ASI Perah) pada buah hati.

Baca juga: Ini Penyebab Bayi Spontan Menggigit Puting Ibu Saat Menyusu

(hrn/vit)

Berita Terkait