Berbicara soal pakaian yang digunakan anak, sebetulnya itu memang di bawah kewenangan orang tua. Tidak bisa seseorang serta-merta menyalahkan anak saat mereka memakai baju terbuka. Sebab, mesti dilihat apakah orang tuanya membelikan dan membolehkan si anak menggunakannya, demikian disampaikan psikolog anak dan keluarga dari Tiga Generasi, Anna Surti Ariani MPsi., Psikolog.
"Tapi pada dasarnya ketika seorang anak pakai baju yang terbuka kayak tank top dan celana pendek, orang tua secara tidak langsung juga membiarkan anaknya untuk 'dilihat' oleh orang lain," tutur wanita yang akrab disapa Nina ini saat berbincang dengan detikHealth baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, menurut Nina kadang-kadang kita perlu mengkhawatirkan jika ada orang lain yang sengaja memfoto si anak dan menyebarkannya. Termasuk ketika ada paedofil atau seseorang yang berniat melakukan tindak sex abuse kepada anak.
Ibu dua anak ini menekankan pada dasarnya orangtua mesti mendidik anak sesuai dengan norma yang berlaku. Jika sedang berada di pantai seperti di Bali misalnya, menggunakan pakaian yang sedikit agak terbuka mungkin lebih aman, walaupun masih ada risiko paedofil dan orang yang berniat melakukan sex abuse pada anak.
"Saat menggunakan pakaian yang cenderung terbuka, anak juga tidak belajar menghargai tubuhnya, dia tidak belajar untuk menutup tubuhnya dengan lebih pantas. Sehingga, dia tidak tahu bahwa tidak perlu seluruh tubuhnya dilihat oleh orang lain," tutur Nina.
Umumnya, tampil modis bahkan tak menutup kemungkinan menggunakan pakaian terbuka mulai muncul ketika anak duduk di SD kelas akhir, SMP, dan SMA. Untuk menanggapi keinginan anak yang seperti itu, Nina menyarankan orang tua untuk mengajak mereka berdiskusi.
"Kita ajak diskusi, kasih pertanyaan yang kritis. Misalnya 'Menurut kamu, siapa aja yang bakal lihat kamu saat pakai baju kayak gitu. Terus kira-kira ada nggak sih kemungkinan kamu ketemu orang yang berniat buruk? Terus gimana caranya kamu lebih aman dengan baju kayak gini? Atau justru pakai pakaian itu nggak aman?'," kata Nina.
Dengan diajak berdiskusi, anak akan bepikir lebih dalam, terutama bagi mereka yang berusia 12 sampai 14 tahun. Diskusi seperti ini bisa saja memakan waktu berjam-jam. Tapi, hasilnya, anak bisa lebih paham dengan apa nasihat orang tua dan situasi justru lebih baik.
Baca juga: Anak Takut Saat Bertemu Orang Baru? Begini Trik Mengatasinya (rdn/vit)











































