Ameloblastoma, si Pemakan Rahang

Kolom Dokter

Ameloblastoma, si Pemakan Rahang

drg Dhanni Gustiana SpBMM - detikHealth
Selasa, 10 Jan 2017 10:30 WIB
Ameloblastoma, si Pemakan Rahang
Foto: dok. pribadi
Jakarta - Waspada bila gigi bungsu Anda tidak tumbuh atau muncul suatu benjolan di sudut rahang. Benjolan yang timbul mempunyai konsistensi keras tanpa disertai rasa sakit, perlahan benjolan akan semakin besar dan mulai menyebabkan perubahan wajah. Bisa jadi benjolan yang timbul adalah ameloblastoma.

Ameloblastoma merupakan tumor jinak rahang yang terbentuk dari sel pembentuk email gigi yang gagal berkembang. Ameloblastoma memiliki perangai klinis pertengahan antara jinak dan ganas sehingga menyebabkan ameloblastoma mempunyai angka kekambuhan yang tinggi pasca perawatan.

Karakteristik tumornya tumbuh secara lambat tetapi sel selnya menyusup pada jaringan sekitarnya. Setelah ameloblastoma mencapai ukuran besar maka gigi akan berubah letak lalu timbul kegoyangan pada gigi geligi disertai fenomena egg shell cracking (teraba seperti pecahan kulit telur ) atau Pingpong ball phenomena (benjolan bisa bergerak seperti bola ping pong)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ameloblastoma merupakan penyumbang terbesar dari semua tumor yang tumbuh di rahang, tidak ada gejala khas dari tumor ini, bahkan kebanyakan ameloblastoma ditemukan secara kebetulan pada prosedur perawatan gigi rutin atau adanya keluhan telah terjadi kecacatan pada wajah yang diketahui dari penderita sendiri atau dari orang lain yang melihat adanya perubahan pada wajah penderita.

Tumor ini tumbuh lambat tanpa memberikan gejala nyeri bahkan seringkali terdiagnosis setelah 4-6 tahun. Ameloblastoma dapat timbul karena iritasi pada rongga mulut, infeksi, trauma fisik, kekurangan gizi dan infeksi virus polyoma.

Ameloblastoma sangat merusak, struktur tulang rahang yang keras seperti 'dimakan' dan digantikan oleh tumor. Konsistensinya campuran keras dan kenyal seperti bakso atau bisa juga menggelembung karena terisi cairan kistik berwarna cokelat keruh, tergantung dari tipe ameloblastoma yang diderita.

Ameloblastoma, si Pemakan RahangTulang rahang yang menggelembung dan berisi cairan kistik (Foto: drg Dhanni Gustiana SpBMM)
Ameloblastoma jarang menyebabkan kematian kecuali bila terjadi infeksi, massa tumor yang mendesak saluran pernapasan atau terjadi perubahan sifat tumor menjadi tumor ganas. Ameloblastoma dapat menyerang pasien segala usia.

Mengingat ameloblastoma mempunyai angka kekambuhan yang tinggi maka perawatan utama dilakukan secara radikal yaitu dengan cara memotong tulang rahang sampai batas bersih tumor. Teknis perawatan disesuaikan dengan tipe tumor, ukuran dan usia penderita.

Ameloblastoma, si Pemakan RahangTulang rahang yang menggelembung dan berlubang karena terkena tekanan kistik (Foto: drg Dhanni Gustiana SpBMM)
Pengerokan tumor bertahap biasanya dilakukan pada penderita usia anak anak dan remaja. Pasca operasi tumor, tulang rahang yang telah bersih dari sel tumor kemudian direkonstruksi menggunakan plat logam dan cangkok tulang sehat yang diambil dari tulang iga atau tulang panggul dari tubuh pasien sendiri.

Angka kejadian ameloblastoma di Indonesia diperkirakan sama dengan angka kejadian ameloblastoma di negara lain yaitu dalam kisaran 1,5 – 3 kejadian dalam 1 juta penduduk. Angka yang tidak kecil mengingat dampak kerusakan yang ditimbulkan akan memberikan dampak kecacatan permanen.

Ameloblastoma, si Pemakan RahangTulang rahang yang membesar dan berubah konsistensinya menjadi kenyal dan keras (Foto: drg Dhanni Gustiana SpBMM)
Ameloblastoma di Indonesia sudah bisa ditangani dengan baik, penatalaksanaan dan rekonstruksi ameloblastoma di Indonesia sudah setara dengan di negara maju.

Sampai saat ini belum ditemukan metoda pencegahan tumor ini, hal yang dapat dilakukan adalah dengan memeriksakan diri secara rutin ke dokter gigi terutama bila ditemukan benjolan di sekitar rahang dan mulut. Semakin dini perawatan ameloblastoma maka semakin baik juga hasilnya.

Ameloblastoma, si Pemakan RahangRahang pasca rekonstruksi (Foto: drg Dhanni Gustiana SpBMM)


*) drg Dhanni Gustiana SpBMM, spesialis bedah mulut dan maksilofasial. (vit/vit)

Berita Terkait