Terlebih, beberapa warga mengaku gatal-gatal saat hewan tersebut hinggap di badannya. "Kalau nempel, gatal di kulit. Ya risiko juga kalau seperti ini terus," kata Wanti, warga Karangdoro seperti dikutip dari detiknews.
Ketua RT setempat, Suwedi, menyebut nyamuk-nyamuk tersebut datang dari sungai Kalibaru yang mengalir ke daerahnya. Ia juga mengatakan bahwa serangan nyamuk berwarna hijau baru kali ini terjadi di lingkungannya. Setidaknya, selama ia tinggal di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nyamuk ini tidak berbahaya bagi manusia. Ini hama tanaman. Karena daerah sana (Tegalsari) wilayahnya banyak sawah dan pertanian," kata dr Rio.
Foto: Ardian Fanani |
Baca juga: Kissing Bug, Benarkah Dapat Menularkan Penyakit Mematikan?
Senada dengan dr Rio, peneliti nyamuk dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2), Triwibowo Ambar Garjito juga tidak yakin hewan tersebut berbahaya. Ia menduga hewan-hewan tersebut bahkan bukan nyamuk, walau memang tidak melakukan pengamatan spesimen langsung.
"Sepertinya yang dimaksud nyamuk hijau tersebut adalah midge dari famili Chironomidae. Tapi sementara terduga ya," kata Triwibowo.
"Dikenal sebagai serangga yang mirip nyamuk tapi tidak membahayakan," lanjutnya.
Dugaan Triwibowo didasarkan pada informasi tentang morfologi nyamuk hijau yang dia baca dari berbagai pemberitaan. Seperti dikutip dari detiknews, warga menggambarkan nyamuk hijau memiliki bentuk mirip nyamuk pada umumnya namun tubuhnya berwarna hijau dan memiliki ekor panjang.
"Memang tidak menggigit, dan serangga ini melimpah pada saat tempat perkembangbiakannya ada gangguan. Misalnya meningkatnya pencemaran organik," jelas Triwibowo.
Baca juga: Badan Dihinggapi Tomcat? Lakukan Hal-hal Berikut
Saksikan video 20detik di sini:
(up/vit)












































Foto: Ardian Fanani