dr Andri SpKJ, FAPM, dari RS Omni Internasional mengatakan pada dasarnya tembakau gorilla adalah produk tembakau campuran untuk bahan rokok. Dalam campuran tersebut ada daun dari tumbuhan liar bernama dagga.
"Dulu tahun 2015-2016 memang terkenal tembakau gorila. Sejenis tembakau yang terdiri dari tembakau, cengkeh, tetapi ada satu lagi jenis yang baru namanya ekstrak dagga liar," kata dr Andri ketika ditemui di tempat praktiknya baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mengenal AB-CHMINACA, Senyawa Mirip Ganja dalam Tembakau Gorilla
Ketika mengonsumsi tembakau gorilla seseorang bisa alami halusinasi, euforia luar biasa, dan juga rasa tenang. Efek ini akan bertahan dalam hitungan jam tapi bisa juga hingga seharian penuh.
Menurut dr Andri perbedaan efek dan lamanya durasi dari tembakau gorilla ini terjadi karena penyerapan zat oleh tubuh tiap individu juga berbeda-beda. Satu hal yang dikhawatirkan adalah adanya efek samping menetap bila terus dikonsumsi dalam jangka panjang.
"Selain efek berbeda tadi misal kalau halusinasi dia bisa membuat masalah terkait halusinasinya, kita takut itu nanti menetap. Ada beberapa kasus pasien kita temukan sekali mencoba saja gejalanya bisa menetap sampai berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Kalau tidak diobati nanti akan menimbulkan masalah," papar dr Andri.
Terkait kandungan ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam waktu dekat akan memasukkannya ke dalam zat yang perlu diatur dalam UU Narkotika.
Nama lain dari tembakau Gorilla adalah Sun Go Kong, Natareja, Hanoman, dan banyak lagi lainnya. Kepala Humas BNN Kombes Slamet Pribadi menyebut penggunaan nama lain itu merupakan taktik pemasaran yang dilakukan para sindikat. Dalam bahasa awamnya, tembakau Gorilla bisa disebut pula sebagai ganja sintetis.
Baca juga: Banyak Disalahgunakan, Efek Tembakau Cap Gorilla Disebut Mirip Ganja
Video penjelasan tentang tembaku gorila bisa disimak di sini:
(vit/vit)











































