Disampaikan oleh dr Dito Anurogo dari FK UGM Yogyakarta, umumnya sariawan terjadi akibat luka di lidah, bibir, atau sekitar rongga mulut. Tak hanya itu gangguan respons imun tubuh seseorang pun menjadi penyebab sariawan.
"Faktor predisposisi mencakup trauma lokal, stres, makanan tertentu, fluktuasi hormon yang terkait dengan siklus menstruasi, dan merokok tembakau," ucap dr Dito Anurogo kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut dr Dito, sariawan juga dipicu oleh pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfat pada individu tertentu. Penyebab lain, seperti kekurangan zat besi, asam folat atau vitamin B12 ternyata berkorelasi dengan munculnya sariawan.
Mengingat sedemikian kompleksnya penyebab sariawan, dr Dito menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter keluarga atau dokter gigi terdekat jika sariawan sudah sangat mengganggu. Di situ dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganalisis pemicu sariawan tersebut.
Baca juga: 5 Kondisi Kesehatan Gigi dan Mulut yang Menandakan Pikiran Sedang Stres
"Karena kejadian terus-menerus dan rasa sakit telah memengaruhi kualitas hidup seseorang, setiap kali obat diperlukan. Dokter biasanya merekomendasikan pemberian kortikosteroid topikal atau modalitas imunomodulator," tutur dr Dito. (hrn/vit)











































