Penjelasan Ilmiah Mengapa Bisa Muncul Fenomena Manusia Pohon

Penjelasan Ilmiah Mengapa Bisa Muncul Fenomena Manusia Pohon

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 12 Jan 2017 11:35 WIB
Penjelasan Ilmiah Mengapa Bisa Muncul Fenomena Manusia Pohon
Foto: CNN
Jakarta - Abul Bajandar (26) dari Bangladesh menarik perhatian dunia karena kondisinya tak biasa. Tangan dan kaki Abul dipenuhi oleh tumor keras yang tumbuh seperti akar sehingga ia mendapat julukan manusia pohon.

Selama beberapa tahun terakhir Abul telah melalui 16 kali operasi untuk mengangkat sekitar lima kilogram tumor tersebut. Sebelumnya ia benar-benar kesulitan bahkan hingga tak bisa menyuap makanan atau menggendong anaknya sendiri.

Penjelasan Ilmiah Mengapa Bisa Muncul Fenomena Manusia Pohon


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tangan kirinya sudah bebas dari kutil dan ia sudah bisa menulis dan makan dengan tangannya sendiri," tutur dr Samanta Lal Sen, kepala tim dokter bedah plastik yang menangani Abul dari Dhaka Medical College Hospital, dikutip dari CNN.

Baca juga: Operasi Sukses, 'Manusia Pohon' Ini Dapatkan Tangannya Kembali

Mengapa Abul bisa memiliki kondisi tersebut? Jawabannya karena menurut laporan ia memiliki sebuah kelainan genetik langka bernama epidermodysplasia verruciformis (EV). Studi yang dipublikasi di jurnal Disease Markers 2010 menyebut orang dengan kondisi genetik seperti Abul rentan terkena infeksi human papilloma virus (HPV) di kulit.

Menurut studi hampir 50 persen orang dengan EV akan terkena tumor jinak apabila terinfeksi HPV yang populer disebut kutil. Pada orang umumnya infeksi oleh virus yang sama sebagian besar tidak akan menunjukkan gejala apa-apa.

Sejauh ini tidak ada obat yang bisa menyembuhkan total EV sehingga ada kemungkinan tumor kembali setelah dilakukan operasi pengangkatan. Dokter mungkin hanya bisa memberikan terapi untuk mencegah atau memperlambat kembalinya tumor pada Abul.

"Mencari cara untuk menghentikan munculnya lesi pada epidermodysplasia verruciformis adalah sebuah perjuangan konstan... Meski ada beberapa opsi terapi, tampaknya tidak ada yang bisa benar-benar menyembuhkan. Lesi biasanya muncul kembali setelah terapi berhenti," tulis studi seperti dikutip dari Live Science, Kamis (12/1/2017).

Baca juga: Sudah Sembuh, Kutil Kelamin Akibat HPV Masih Bisa Kambuh Kembali (fds/vit)

Berita Terkait