Shanshan Yang dan rekan-rekannya dari Institute of Geriatrics, Chinese PLA General Hospital, Beijing, melakukan penelitian kepada 20.000 wanita yang berusia di atas 50 tahun. Para wanita ini diminta untuk mengisi survei soal riwayat perokok di rumahnya dan masalah kehamilan yang pernah dialami.
Sekitar 57 persen partisipan terpapar asap rokok saat masih anak-anak. Paparan asap rokok yang dialami ternyata meningkatkan risiko mengalami keguguran saat hamil setelah dewasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Tobacco Control, peneliti menyebut risiko mengalami keguguran meningkat hingga 20 persen jika memiliki orang tua perokok. Risiko bisa bertambah menjadi 34 persen jika paparan asap rokok terjadi minimal 5 kali dalam satu minggu.
"Penelitian ini membuktikan bahwa paparan asap rokok sangat berbahaya karena bisa memengaruhi kemungkinan untuk memiliki keturunan di masa depan," tutur Lucy Popova dari Georgia State University School of Public Health yang tak terlibat dalam penelitian, dikutip dari Reuters.
Paparan asap rokok tidak hanya memengaruhi perokok pasif, namun juga calon janinnya kelak. Peneliti dari Duke University, Carolina Utara, melakukan penelitian kepada sejumlah mencit untuk melihat pengaruh paparan asap rokok kepada janin.
Hasilnya tidak mengejutkan, kerusakan terburuk terjadi pada otak anakan tikus yang terpapar asap rokok di akhir kehamilan. Peneliti meyakini bahwa kerusakan terjadi karena komponen asap rokok yang masih berada di dalam tubuh. Komponen ini memang bisa bertahan dalam tubuh selama beberapa waktu setelah terpapar pertama kali.
"Temuan kami menekankan pentingnya menghindari paparan asap rokok tidak hanya saat hamil, tetapi juga jauh sebelumnya. Kalau perlu semua wanita yang sedang berada di usia produktif harus menghindarinya," papar ketua tim peneliti, Dr Theodore Slotkin .
Baca juga: Ini Penjelasannya Ada Orang yang Kena Gangguan Napas Meski Tak Pernah Merokok (mrs/up)











































