Namun terkadang IMD tidak bisa langsung dilakukan, salah satunya bisa disebabkan kondisi bayi yang tidak stabil. Lantas apakah hal ini mempengaruhi proses menyusunya kelak?
Menanggapi hal ini, dokter laktasi dan ibu menyusui sekaligus ketua tim laktasi RS Permata Depok, dr Asti Praborini mengatakan syarat untuk melakukan inisiasi menyusui dini adalah baik ibu maupun bayinya dalam kondisi yang stabil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini yang Perlu Dipahami Soal Skin To Skin Contact dan Inisiasi Menyusu Dini
Dalam kondisi tersebut, kata dr Asti, bila ibu dan anak harus terpisah sebaiknya sang ibu tetap melakukan 'ritual' memerah ASI setiap 3-4 jam sekali. Selain untuk menyediakan asupan terbaik bagi bayi, memerah juga sangat penting untuk merangsang dan mempertahankan produksi ASI.
Untuk memperoleh ASI perah, ibu bisa memerah secara manual menggunakan tangan ataupun dengan alat, itu tak jadi masalah tergantung pada kenyamanan sang ibu. Yang terpenting adalah perhatikan bahwa ASIP (ASI perah) diberikan bukan melalui botol dot, sebab kata dr Asti hal ini bisa mengganggu proses menyusui.
"Nanti bila bayi sudah mulai stabil dan boleh menetek langsung, segera berkonsultasi dengan dokter laktasi agar dapat dibantu untuk mulai menyusui dan dievaluasi, apakah ada kesulitan atau kelainan yang perlu segera dikoreksi demi kelancaran menyusui sampai 2 tahun," pesan dr Asti.
Baca juga: IMD Bukan Soal Berhasil atau Tidak, Tapi Dikerjakan atau Tidak Dikerjakan
(hrn/vit)











































