Utamanya risiko depresi pasca persalinan ini dialami oleh para ibu maupun ayah di waktu seminggu pertama. Pada waktu ini, orang tua baru umumnya masih 'kaget' dengan aktivitas barunya mengurus bayi, terutama berkaitan dengan pola istirahat.
Bagi pria, perubahan ini juga berdampak pada kurangnya interaksi mereka dengan istri. Tentu saja pada akhirnya selain rasa lelah dan stres, ayah baru juga berisiko tinggi mengalami penurunan libido.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dr Yaprak Harrison dari UT Southwestern Medical Center, Dallas, menjelaskan bahwa umumnya para ayah ingin menjadi bagian dalam mengurus bayinya yang baru lahir, namun mereka juga merasa kebingungan dan berujung pada depresi.
"Sayangnya para istri seringkali tidak menyadari hal tersebut. Mereka tidak tahu bahwa suami juga ingin berinteraksi dengan bayinya," ungkap Harrison.
Ia menuturkan, dalam studi ini timnya melibatkan sekitar 10 pria yang mengaku harus 'berjuang' dengan kondisi mentalnya setelah kelahiran buah hati. Harrison dan rekan-rekannya meyakini bahwa para ayah baru juga mengalami perubahan hormonal terkait mood.
Beberapa gejala yang muncul juga serupa, termasuk kelelahan ekstrem dan perubahan kebiasaan tidur. Namun berbeda dengan wanita, para pria ini enggan menunjukkan kondisinya tersebut dan memilih untuk tetap tampil tegar.
Oleh sebab itu, Harrison meyakini keluarga dan tenaga medis harus lebih aktif dalam memberikan dukungan terhadap orang tua baru.
Baca juga: Perut 'Digoyang' Demi Lihat Wajah Bayi di USG 4D, Aman Tidak Ya?
(ajg/vit)











































