Orang yang Doyan Humor 'Gelap' Kemungkinan Genius

Orang yang Doyan Humor 'Gelap' Kemungkinan Genius

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Sabtu, 21 Jan 2017 11:01 WIB
Orang yang Doyan Humor Gelap Kemungkinan Genius
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Tiap orang tentu memiliki selera humor yang berbeda-beda. Namun guyonan yang dilontarkan saat melihat musibah mungkin tidak disukai banyak orang.

Meski demikian sebuah studi mengatakan baik tidaknya pemahaman seseorang terhadap humor 'gelap' semacam ini bisa jadi tolok ukur tingkat intelijensia mereka.

Setidaknya menurut sebuah penelitian yang dilakukan Medical University of Vienna terungkap, mereka yang menggemari humor 'gelap' rata-rata memiliki skor tinggi saat mengikuti tes IQ.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang peneliti, Ulrike Willinger dan timnya menemukan hal ini setelah mengamati 156 partisipan dengan rata-rata usia 33 tahun.

Masing-masing dari mereka disuguhi 12 komik yang diambil dari The Black Book karya Uli Stein. Buku ini berisi kartun yang mengandung humor 'gelap'. Mereka kemudian diminta untuk memberikan opini tentang kartun-kartun tersebut.

Setelahnya, dilakukan tes IQ, baik verbal maupun non-verbal. Partisipan juga harus menjawab sejumlah pertanyaan tentang latar belakang pribadi mereka.

Mereka yang menyukai humor gelap tak hanya memiliki skor tes IQ yang tinggi tetapi juga berpendidikan tinggi. Menurut Ulrik, untuk menikmati humor seperti ini dibutuhkan 'kemampuan untuk memproses informasi yang kompleks'.

Artinya, hanya orang-orang genius yang bisa menangkap setiap permainan kata di balik guyonan yang tak biasa tersebut. Demikian dilaporkan The Independent.

Baca juga: Ini Penjelasannya Orang Genius Gemar Pakai Baju yang 'Itu-itu' Saja

Di sisi lain, Megan Flynn, penulis buku The Psychological Benefit of Dark Humor mengutarakan, humor telah lama dikenal sebagai penghilang stres dan penambah mood. Namun yang tak banyak diketahui orang adalah humor juga bisa mekanisme tertentu yang dipergunakan seseorang untuk menghadapi 'cedera' psikis.

Inilah mengapa orang bisa tertawa saat sedang cemas atau malah berduka karena tubuh mereka sedang mencari cara untuk menenangkan diri.

"Humor, terutama yang gelap, bisa jadi semacam strategi perilaku kognitif yang digunakan seseorang untuk menghadapi topik yang ditakutinya, tetapi dengan tertawa, ini menunjukkan kemampuan tubuh dan pikiran mereka yang luar biasa untuk menenangkan diri," jelasnya.

Baca juga: Genetik Menentukan Kepintaran Anak, Benarkah? (lll/vit)

Berita Terkait