Jakarta -
Stres yang dialami anak-anak memiliki ciri yang berbeda dengan orang dewasa. Akibatnya, stres pada anak lebih sulit dideteksi dan jarang terlihat.
Padahal, anak-anak juga bisa mengalami stres mulai dari ringan hingga berat. Untuk itu, tugas orang tua lah memastikan anak terhindar dari stres dengan mengetahui ciri-cirinya.
Di bagian pertama, sudah disebutkan ciri anak stres antara lain mimpi buruk, sulit konsenstras, perilaku agresif hingga ngompol. Berikut ciri anak sedang mengalami stres bagian kedua:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 8 Ciri-ciri Anak Sedang Mengalami Stres (1)
1. Hiperaktif
Foto: thinkstock
|
Selain perilaku agresif, anak yang stres juga bisa menunjukkan perilaku hiperaktif seperti berlarian dan terus menerus melawan perkataan orang tua.Hal ini merupakan perwujudan dari pelepasan energi negatif yang ada pada diri anak saat stres. Untuk mengatasinya, coba ajak anak melakukan olahraga di luar ruangan.
2. Berdiam diri
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Anak yang berdiam diri belum tentu pemalu. Mungkin ia sedang mengalami stres, misalnya karena dibully oleh temannya di sekolah atau takut akan sesuatu.Ketika anak seperti ini, ada baiknya orang tua menanyakan pihak sekolah tentang perilakunya.
3. Susah tidur
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Susah tidur atau insomnia juga bisa dialami anak saat stres. Hal ini berkaitan dengan masalah yang dihadapi sehingga anak memiliki banyak pikiran.Susah tidur juga bisa terjadi karena anak takut mengalami mimpi buruk atau ngompol, dua ciri lain yang muncul saat anak stres.
4. Sakit perut
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Sakit perut dan gangguan pencernaan merupakan salah satu ciri utama anak mengalami stres. Saat stres, sistem pencernaan terganggu dan menyebabkan konstipasi.Jika anak sakit perut saat akan pergi sekolah, patut dicurigai ia memiliki masalah dengan teman sebayanya di sekolah.
Selain perilaku agresif, anak yang stres juga bisa menunjukkan perilaku hiperaktif seperti berlarian dan terus menerus melawan perkataan orang tua.
Hal ini merupakan perwujudan dari pelepasan energi negatif yang ada pada diri anak saat stres. Untuk mengatasinya, coba ajak anak melakukan olahraga di luar ruangan.
Anak yang berdiam diri belum tentu pemalu. Mungkin ia sedang mengalami stres, misalnya karena dibully oleh temannya di sekolah atau takut akan sesuatu.
Ketika anak seperti ini, ada baiknya orang tua menanyakan pihak sekolah tentang perilakunya.
Susah tidur atau insomnia juga bisa dialami anak saat stres. Hal ini berkaitan dengan masalah yang dihadapi sehingga anak memiliki banyak pikiran.
Susah tidur juga bisa terjadi karena anak takut mengalami mimpi buruk atau ngompol, dua ciri lain yang muncul saat anak stres.
Sakit perut dan gangguan pencernaan merupakan salah satu ciri utama anak mengalami stres. Saat stres, sistem pencernaan terganggu dan menyebabkan konstipasi.
Jika anak sakit perut saat akan pergi sekolah, patut dicurigai ia memiliki masalah dengan teman sebayanya di sekolah.
(mrs/vit)