Mengomentari peningkatan kasus stroke dr Brandon Haskel dari departemen medis PT Kalbe Farma mengatakan stroke bisa dicegah. Caranya dengan mengetahui faktor risiko stroke dan bisa mengenali tanda serangannya.
Untuk tahu hal tersebut lebih rinci kenali dulu bahwa stroke ada dua jenis yaitu stroke iskemik dan stroke pendarahan (hemoragik). Stroke iskemik terjadi karena ada penyumbatan sehingga darah tak bisa lancar mengalir ke otak sementara stroke hemoragik terjadi karena ada pembuluh darah otak yang pecah. Kedua jenis stroke tersebut sama-sama membuat sel otak perlahan mati karena tidak mendapat suplai darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kesemutan di Ujung-ujung Jari, Indikasi Penyakit Stroke?
"Soal nyeri kepala juga pada pasien dengan stroke iskemik biasanya tidak ada sama sekali atau ada tapi sedikit-sedikit. Nah kalau pasien stroke pendarahan khasnya adalah dia bisa alami nyeri kepala sangat hebat bahkan disertai dengan muntah," kata dr Brandon dalam temu media di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017).
"Di stroke pendarahan biasanya ini muncul karena hipertensi. Di pasien stroke iskemik, hipertensi juga sering ada tapi sebagai salah satu faktor resiko saja bukan pencetus," lanjut dr Brandon.
Ketika serangan stroke mulai terjadi maka disarankan agar pasien segera dibawa ke rumah sakit. Gejala stroke apapun jenisnya umumnya meliputi kelemahan pada anggota gerak, sulit berbicara, dan wajah 'jatuh' sebelah.
Baca juga: Begini Perawatan Pasien Pasca Stroke (fds/vit)











































