Menurut psikolog dari TigaGenerasi, Annelia Sari Sani, MPsi, terlambat bicara memiliki banyak faktor penyebab. Namun kebanyakan di masyarakat saat ini speech delay atau terlambat bicara terjadi karena kurangnya stimulasi secara langsung.
"Lihat dulu juga ada bakat atau tidak. Kalau anak dari dasar genetiknya ada masalah bicara, berarti bukan karena gadget saja kan. Tapi gadget memang bisa memperparah. Misalnya anak di keluarganya ada riwayat speech delay, ditambah penggunaan gadgetnya berlebihan ya jadi semakin parah kan," ujar Annelia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dr Meta Hanindita, SpA menuturkan bahwa speech delay memang benar banyak terjadi karena kurang stimulasi. Meskipun beberapa jurnal juga pernah mengaitkan hubungan antara speech delay dengan faktor risiko genetik.
Namun penyebab dari speech delay harus ditemukan dulu, jika penyebabnya adalah karena memang anak memiliki gangguan pendengaran, maka stimulasi biasa yang seperti apapun anak akan tetap mengalami speech delay.
Dokter spesialis anak RSUD Dr Soetomo Surabaya ini menjelaskan bahwa anak berusia di bawah dua tahun merupakan periode emas. Di fase ini, perkembangan otak anak paling pesat sehingga stimulasi harus benar-benar digencarkan.
"Di fase ini, anak harus terus distimulasi. Kalau main gadget nih, kira-kira dia terstimulasi bicara tidak?" tutur dr Meta.
Oleh sebab itu, orang tua perlu lebih cermat mengamati kondisi anak secara keseluruhan. Jika dirasa ada yang tidak sesuai, sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis anak.
Baca juga: Duh! Si Kecil Main Gadget Melulu, Orang Tua Harus Bagaimana?
(ajg/vit)











































