Ketika Pasutri Belum Kompak Soal Kesiapan Punya Anak, Harus Bagaimana?

Ketika Pasutri Belum Kompak Soal Kesiapan Punya Anak, Harus Bagaimana?

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Minggu, 29 Jan 2017 13:05 WIB
Ketika Pasutri Belum Kompak Soal Kesiapan Punya Anak, Harus Bagaimana?
Foto: Thinkstock
Jakarta - Punya momongan bisa jadi keinginan kebanyakan pasangan suami istri (pasutri) setelah menikah. Namun, ada pula pasangan yang menunda punya momongan atau bahkan, hanya salah satu pihak yang ingin punya anak.

Menanggapi hal ini, psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Sri Juwita Kusumawardhani MPsi., Psikolog mengatakan memang sebaiknya pembicaraan soal momongan dilakukan sebelum menikah. Sehingga, satu sama lain mengetahui bagaimana persepsi dan keinginan pasangan terkait anak dan pola pengasuhan nantinya.

"Namun, jika diketahui setelah menikah, tentunya perlu didiskusikan apa yang menjadi ganjalan dari salah satu pihak dan dibantu atau diyakinkan bahwa si pasangan siap mendampingi," tutur wanita yang akrab disapa Wita ini saat berbincang dengan detikHealth.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menegaskan, tentunya memaksa bukan cara yang bijak karena akan memperparah kondisi pasangan yang belum siap. Nah, alternatif lain yang ditawarkan Wita yakni ajak pasangan membaca buku-buku parenting bersama agar lebih percaya diri.

Atau, pasutri juga bisa berkonsultasi dengan psikolog agar akar permasalahannya bisa diketahui dan diselesaikan. Ketika hanya salah satu pihak yang siap memiliki anak dan ternyata istri hamil, efek yang bisa terjadi menurut Wita yakni pada suami, hal itu bisa membuatnya ketakutan dan menyendiri karena memikirkan banyak hal.

Sementara, pada istri, karena ia yang akan hamil, bisa muncul emosi negatif yang lebih besar terutama karena dipengaruhi ketidakaseimbangan hormon saat hamil. Menurut Wita, istri dapat menunjukkan reaksi sedih atau marah-marah.

Baca juga: Kisah Pria yang Hamil Setelah Dapat Sperma Donor Melalui Facebook

"Tentunya ini berdampak negatif kepada janin di dalam kandungan. Sehingga sangat disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter kandungan atau psikolog sehingga memperoleh penguatan emosi," tambah wanita yang juga praktik di Klinik Psikologi Terapan UI ini.

Melalui konsultasi dengan dokter kandungan dan psikolog, dikatakan Wita pasutri bisa mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan atau dihindari selama kehamilan serta memperoleh penguatan emosi positif. Kemudian, pasutri juga bisa mengekspresikan kekhawatiran, ketakutan, atau kepanikan yang dirasakan.

"Selain itu, bisa juga dengan membaca buku-buku parenting untuk menenangkan diri. Kan biasanya ada tips-tips untuk para orang tua. Ditambah lagi jika kita mengetahui apa yang sedang kita hadapi, tentunya kita akan jadi lebih siap dalam menjalani kondisi tersebut,' pungkas Wita.

Baca juga: 4 Kesalahan yang Bisa Menggagalkan Program Hamil Pasutri


(rdn/vit)

Berita Terkait